Niat adalah sumber dari segala penciptaan. Anda perhatikan apa yang anda pergunakan saat ini, mulai dari pakaian, rumah, mobil , perhiasan, pesawat televisi dan lain sebagainya. Semuanya ada, karena adanya niat yang muncul dari diri seseorang yang meniatkannya untuk terjadi. Kembali kita tengok apa yang terjadi 20 tahun yang lampau, apakah anda bisa menggunakan Handphone seperti saat ini. Saat itu anda mungkin tidak pernah membayangkan bisa menggunakan handphone seperti keadaan sekarang ini, karena pada saat itu, belum ada yang meniatkan dan membayangkan hal ini. Niat ini terus berkembang, seiring dengan bergeraknya waktu, dan lebih penting adanya perkembangan kesadaran akan suatu kebutuhan pada hal tertentu.
Niat muncul dari suatu kesadaran. Niat yang murni adalah suatu hasrat yang memiliki daya cipta yang kuat, berlandaskan cinta, memenuhi pikiran seseorang dengan inspirasi, dan membakar semangat serta mengeluarkan antusiasme dari dalam diri seseorang. Niat yang murni tidak mengenal rasa takut atau ragu-ragu, karena bersumber dari rasa cinta yang terinspirasi dari pikiran universal.
Niat yang murni akan mendorong seseorang untuk mengekspresikan dirinya melalui ciptaan, mewujdkan ciptaannya sendiri, suatu ciptaan yang pada akhirnya akan mendefinisikan siapa dirinya. Menjadi, melakukan dan memiliki sesuatu yang anda inginkan.
Niatkan sesuatu, sesuatu yang mustahil pun bila anda inginkan, suatu saat pasti akan terwujud. Niat yang terus menerus di ulang-ulang akan melekat pada bawah sadar, menjadi suatu cetakan mental atau mental blue-print, yang mendorong seseorang untuk melakukan tindakan-tindakan yang di butuhkan guna mewujudkan niat tersebut. Inilah yang memotivasi seseorang untuk bertindak.
Serahkan niat anda kepada bawah sadar anda untuk di selesaikan detail-detailnya, bayangkan seperti apa yang anda niatkan itu, rasakan seperti apa seandainya niat anda telah terwujud, bayangkan diri anda sedang melakukan sesuatu seperti niat itu. Bayangkan dan rasakan seperti apa bila telah terwujud, lakukan ini bila anda memiliki waktu senggang atau sedang santai.
Niat yang murni akan membuat hidup kita lebih hidup, hidup dengan penuh gairah, karena keinginan untuk mengekspresikan diri ini lah yang terus membangkitkan semangat, dan pikiran terus terfokus pada satu titik tertentu yaitu niat.
Mungkin anda sudah mempunyai sebuah niat, namun anda bertanya – tanya kepada diri sendiri “ bagaimana merealisasikan niat saya itu ? “.
Untuk mengetahui apakah niat anda itu murni atau tidak, cobalah bertanya kepada diri sendiri : “ mengapa saya menginginkan hal ini ? “. Temukan sumber dari niat itu, bila bersumber dari keinginan yang keluar dari lubuk hati anda, itulah yang paling benar. Niat ini akan menggetarkan hati anda. Bila anda merasa ragu-ragu, apalagi merasa takut, dan jawaban atas pertanyaan di atas menyimpang dari landasan kasih, tentu itu bukan merupakan niat yang murni. Jadi Niat yang murni harus bebas dari rasa takut dan keraguan, dan selalu dilandasi dengan rasa kasih / cinta.
Sesungguhnya niat yang murni itu tidak lain adalah keinginan alam semesta untuk mengekspresikan diri lewat diri anda.
Sekarang tibalah pada tahap bagaimana mewujudkan niat itu !
Terlebih dahulu kenalilah bahwa dalam penciptaan, apa yang ingin anda wujudkan berdasarkan niat yang ada dalam diri anda, mengandung proses penciptaan yang terdiri dari tiga bagian penting yang harus di lalui yaitu :
1. Pikiran
Seperti telah di sampaikan di depan bahwa niat yang terus menerus diulang-ulang, akan membentuk sebuah blue-print dalam pikiran kita. Oleh karena itu, konsisten terhadap niat ini sangat penting, jangan sering berubah-ubah pikiran. Disini menuntut keteguhan hati anda.
Bayangkan dan rasakan niat anda itu telah terwujud. Anda sangat perlu untuk bisa merasakan seolah-olah apa yang anda inginan itu telah ada, dan mewujud. Perasaan ini mempunyai peran yang kuat untuk menarik dan mengkoordinasikan segala sesuatu nya. Dan simulasikan terus menerus apa saja yang ingin anda lakukan dalam pikiran, cobalah hal-hal baru dalam simulasi tersebut, jangan ragu untuk mencoba hal baru, bahkan yang mustahil pun bisa anda coba simulasikan dalam pikiran itu.
Semakin sering anda simulasikan, semakin yakin dan percaya diri anda jadinya. Apa yang telah anda simulasikan itu, lakukan persis sama dengan apa yang telah anda simulasikan itu, bila masih ada kekurangan, ketidak-sempurnaan, lakukan simulasi lagi dan lakukan atau praktekkan lagi. Demikianlah yang harus anda lakukan terus menerus, sampai segalanya mewujud.
Ingatlah selalu : Niat yang ada di dalam pikiran anda inilah sebagai pemicu, bila anda melupakan niat, maka tidak akan ada yang terjadi bagi anda.
2. Kata-kata
Apa yang anda pikirkan, ucapkan ! . Inilah syarat kedua bagi proses penciptaan. Ada dua cara untuk mengucapkan niat ini, pertama kepada diri sendiri dengan menyampaikan affirmasi : Aku adalah……. “ atau “ Aku memilih untuk menjadi ……. “ atau “ Aku memilih untuk melakukan ……”. Rileks kan tubuh anda, lepaskan ketegangan dalam pikiran anda, dan pejamkan mata anda, lalu affirmasikan siapa dan apa diri anda, apa yang ingin anda lakukan.
Kedua, sampaikan siapa dan apa diri anda kepada orang lain, sampaikan apa yang ingin anda lakukan kepada orang lain, apa yang bisa anda lakukan bagi orang lain. Ini adalah bagian untuk memperkenalkan diri anda kepada orang lain.
Kata-kata ini mempunyai kekuatan untuk memperkuat pikiran anda, dengan mengatakan kepada diri sendiri dan juga kepada orang lain, anda semakin konsisten dengan niat itu.
3. Tindakan
Sebelum anda menjadi orang seperti yang anda inginkan, terlebih dahulu anda harus mengalaminya, dengan melakukan sesuatu seperti yang anda bayangkan itu.
Tindakan itu sebetulnya adalah suatu realisasi dari pada pikiran dan ucapan.
Lakukan apa saja seperti yang anda pikirkan, bayangkan dan ucapkan, dengan demikian anda mengalami niat anda itu sudah mulai terbentuk.
Terus bentindak, jangan takut gagal, karena gagal itu hanyalah bersifat sementara dan merupakan umpan balik dimana ada sesuatu yang harus anda rubah dalam melakukan sesuatu. Bertindaklah lagi, lagi dan lagi …. Sampai apa yang anda niatkan atau inginkan itu terwujud.
Demikianlah tiga bagian dari proses penciptaan yang terdiri dari : berpikir – mengucapkan – bertindak. Jadi, sekarang anda sudah tahu seperti apa cara merealisasikan keinginan atau niat itu.
Walaupun sekarang anda telah mengetahui bagaiman proses penciptaan itu terjadi, sebetulnya masih ada beberapa hal yang perlu anda ketahui sehingga anda akan benar-benar bisa mewujudkan niat anda itu. Hal-hal ini adalah : Pengembangan Diri - Menjadi Diri Sendiri – Berdoa, tanpa anda lengkapi diri anda dengan ketiga hal ini, terasa masih kurang lengkap, bahkan bisa menjadi hambatan bagi diri anda untuk mencapai dan merealisasikan niat itu.
Pengembangan Diri
Pikiran yang terbatas, akan membentuk pola pikir yang dipenuhi dengan ketakutan, dan ini menjadi salah satu bagian terpenting yang menghambat diri anda. Selain itu pikiran yang terbatas, akan menyulitkan anda untuk mengakses kreativitas yang anda butuhkan untuk melakukan tindakan-tindakan anda.
Pikiran harus terus menerus di isi dengan acuan-acuan baru, yang akan menuntun pada terbukanya kreativitas yang lebih luas.
Pilihlah sesuatu bidang tertentu, terutama yang berkaitan dengan bidang-bidang yang anda sedang tekuni, untuk terus menerus anda kembangkan, dengan terus belajar.
Pada dasarnya, belajar itu tidak pernah habis, dan sebaliknya dengan terus belajar, maka anda akan mampu memcapai keunggulan dalam bidang yang anda tekuni , yang ujung-ujungnya menuntun anda pada pemenuhan niat tertinggi anda sendiri.
Belajar itu tidak mengenal batas usia, tidak hanya di bangku sekolah, belajar itu dapat di lakukan kapan saja, dimana saja sepanjang ada kemauan.
Menjadi Diri Sendiri
Banyak orang terlalu gusar degan omongan, komentar dan sindiran orang lain. Orang yang mempunyai niat murni, selalu di hadang dengan omongan miring oleh orang lain. Namun disinilah kita di uji tentang keteguhan hati kita. Mungkin anda akan di remehkan oleh orang lain, atau mungkin niat anda itu akan di tertawakan oleh orang lain, di pandang sebelah mata dengan anggapan-anggapan yang mustahil.
Jangan takut dengan omongan-omongan miring yang menghalangi niat anda itu. Berteguhlah hati sesuai dengan niat anda itu. Dan untuk itu Jadilah Diri Anda Sendiri. Kuncinya adalah : Jangan tergantung atau melekat kepada orang lain secara emosional. Anda sebetulnya tidak membutuhkan pengakuan, penghargaan, persetujuan dan penerimaan oleh orang lain.
Kemelekatan secara emosional kepada orang lain, akan selalu membuat anda merasa gusar, takut dan cemas. Yang ujung-ujung nya akan melemahkan keyakinan dan percaya diri anda sendiri.
Jadi, menjadi diri sendiri itu adalah kebebasan dari kemelekatan, ketergantungan, dan kecanduan atas pengakuan, persetujuan, penghargaan, dan penerimaan dari orang lain. Dan untuk menjadi bebas, fokuskan pikiran anda pada niat, tujuan dan tindakan yang anda inginkan. Curahkan semua energi, semangat, dan perhatian pada pekerjaan anda saja.
Kalau anda fokus kepada pekerjaan anda, bukan fokus pada omongan orang lain, anda akan mampu bekerja dengan lebih baik dan menghasilkan lebih baik dan berkualitas. Ketika hasil karya anda telah menjadi berkualitas dan di kagumi banyak orang, disinilah semua pengakuan, penghargaan, persetujuan dan penerimaan itu akan mendatangi anda, tanpa anda harus meminta dari orang lain.
Tetapi, kalau anda masih sulit mengabaikan omongan-omongan orang lain yang melemahkan keyakinan anda, lakukan hal ini : rileks kan tubuh anda, bebaskan pikiran anda, pejamkan mata. Bayangkan orang yang memberikan komentar miring kepada diri anda, bayangkan secara jelas, lalu katakan : “ Aku senang berteman dengan anda, aku menikmati pertemanan dengan anda, namun aku tidak membutuhkan anda, aku memiliki jalan hidup tersendiri, aku mempunyai jalan sendiri untuk bahagia “. Inilah cara membebaskan kegusaran atas omongan miring orang lain.
Ingat : Jangan meminta orang lain untuk memberi pengakuan kepada anda, biarkan orang lain menilainya, suatu saat mereka akan dengan sendirinya mengakui anda setelah melihat anda mengekspresikan diri anda yang sebenarnya.
Inilah bagian tersulit, namun ujian anda ada di sini. Jalanilah hidup anda sendiri, sesuai niat tertinggi anda.
Berdoa
Apa yang menjadi keinginan anda, doa kan itu. Serahkan keinginan anda pada Yang Maha Kuasa. Dan yakinkan diri anda bahwa Tuhan akan membantu anda.
Baik, sekarang waktunya bagi anda untuk mewujudkan niat dan impian anda. Salam bahagia dan sejahtera.
Niat muncul dari suatu kesadaran. Niat yang murni adalah suatu hasrat yang memiliki daya cipta yang kuat, berlandaskan cinta, memenuhi pikiran seseorang dengan inspirasi, dan membakar semangat serta mengeluarkan antusiasme dari dalam diri seseorang. Niat yang murni tidak mengenal rasa takut atau ragu-ragu, karena bersumber dari rasa cinta yang terinspirasi dari pikiran universal.
Niat yang murni akan mendorong seseorang untuk mengekspresikan dirinya melalui ciptaan, mewujdkan ciptaannya sendiri, suatu ciptaan yang pada akhirnya akan mendefinisikan siapa dirinya. Menjadi, melakukan dan memiliki sesuatu yang anda inginkan.
Niatkan sesuatu, sesuatu yang mustahil pun bila anda inginkan, suatu saat pasti akan terwujud. Niat yang terus menerus di ulang-ulang akan melekat pada bawah sadar, menjadi suatu cetakan mental atau mental blue-print, yang mendorong seseorang untuk melakukan tindakan-tindakan yang di butuhkan guna mewujudkan niat tersebut. Inilah yang memotivasi seseorang untuk bertindak.
Serahkan niat anda kepada bawah sadar anda untuk di selesaikan detail-detailnya, bayangkan seperti apa yang anda niatkan itu, rasakan seperti apa seandainya niat anda telah terwujud, bayangkan diri anda sedang melakukan sesuatu seperti niat itu. Bayangkan dan rasakan seperti apa bila telah terwujud, lakukan ini bila anda memiliki waktu senggang atau sedang santai.
Niat yang murni akan membuat hidup kita lebih hidup, hidup dengan penuh gairah, karena keinginan untuk mengekspresikan diri ini lah yang terus membangkitkan semangat, dan pikiran terus terfokus pada satu titik tertentu yaitu niat.
Mungkin anda sudah mempunyai sebuah niat, namun anda bertanya – tanya kepada diri sendiri “ bagaimana merealisasikan niat saya itu ? “.
Untuk mengetahui apakah niat anda itu murni atau tidak, cobalah bertanya kepada diri sendiri : “ mengapa saya menginginkan hal ini ? “. Temukan sumber dari niat itu, bila bersumber dari keinginan yang keluar dari lubuk hati anda, itulah yang paling benar. Niat ini akan menggetarkan hati anda. Bila anda merasa ragu-ragu, apalagi merasa takut, dan jawaban atas pertanyaan di atas menyimpang dari landasan kasih, tentu itu bukan merupakan niat yang murni. Jadi Niat yang murni harus bebas dari rasa takut dan keraguan, dan selalu dilandasi dengan rasa kasih / cinta.
Sesungguhnya niat yang murni itu tidak lain adalah keinginan alam semesta untuk mengekspresikan diri lewat diri anda.
Sekarang tibalah pada tahap bagaimana mewujudkan niat itu !
Terlebih dahulu kenalilah bahwa dalam penciptaan, apa yang ingin anda wujudkan berdasarkan niat yang ada dalam diri anda, mengandung proses penciptaan yang terdiri dari tiga bagian penting yang harus di lalui yaitu :
1. Pikiran
Seperti telah di sampaikan di depan bahwa niat yang terus menerus diulang-ulang, akan membentuk sebuah blue-print dalam pikiran kita. Oleh karena itu, konsisten terhadap niat ini sangat penting, jangan sering berubah-ubah pikiran. Disini menuntut keteguhan hati anda.
Bayangkan dan rasakan niat anda itu telah terwujud. Anda sangat perlu untuk bisa merasakan seolah-olah apa yang anda inginan itu telah ada, dan mewujud. Perasaan ini mempunyai peran yang kuat untuk menarik dan mengkoordinasikan segala sesuatu nya. Dan simulasikan terus menerus apa saja yang ingin anda lakukan dalam pikiran, cobalah hal-hal baru dalam simulasi tersebut, jangan ragu untuk mencoba hal baru, bahkan yang mustahil pun bisa anda coba simulasikan dalam pikiran itu.
Semakin sering anda simulasikan, semakin yakin dan percaya diri anda jadinya. Apa yang telah anda simulasikan itu, lakukan persis sama dengan apa yang telah anda simulasikan itu, bila masih ada kekurangan, ketidak-sempurnaan, lakukan simulasi lagi dan lakukan atau praktekkan lagi. Demikianlah yang harus anda lakukan terus menerus, sampai segalanya mewujud.
Ingatlah selalu : Niat yang ada di dalam pikiran anda inilah sebagai pemicu, bila anda melupakan niat, maka tidak akan ada yang terjadi bagi anda.
2. Kata-kata
Apa yang anda pikirkan, ucapkan ! . Inilah syarat kedua bagi proses penciptaan. Ada dua cara untuk mengucapkan niat ini, pertama kepada diri sendiri dengan menyampaikan affirmasi : Aku adalah……. “ atau “ Aku memilih untuk menjadi ……. “ atau “ Aku memilih untuk melakukan ……”. Rileks kan tubuh anda, lepaskan ketegangan dalam pikiran anda, dan pejamkan mata anda, lalu affirmasikan siapa dan apa diri anda, apa yang ingin anda lakukan.
Kedua, sampaikan siapa dan apa diri anda kepada orang lain, sampaikan apa yang ingin anda lakukan kepada orang lain, apa yang bisa anda lakukan bagi orang lain. Ini adalah bagian untuk memperkenalkan diri anda kepada orang lain.
Kata-kata ini mempunyai kekuatan untuk memperkuat pikiran anda, dengan mengatakan kepada diri sendiri dan juga kepada orang lain, anda semakin konsisten dengan niat itu.
3. Tindakan
Sebelum anda menjadi orang seperti yang anda inginkan, terlebih dahulu anda harus mengalaminya, dengan melakukan sesuatu seperti yang anda bayangkan itu.
Tindakan itu sebetulnya adalah suatu realisasi dari pada pikiran dan ucapan.
Lakukan apa saja seperti yang anda pikirkan, bayangkan dan ucapkan, dengan demikian anda mengalami niat anda itu sudah mulai terbentuk.
Terus bentindak, jangan takut gagal, karena gagal itu hanyalah bersifat sementara dan merupakan umpan balik dimana ada sesuatu yang harus anda rubah dalam melakukan sesuatu. Bertindaklah lagi, lagi dan lagi …. Sampai apa yang anda niatkan atau inginkan itu terwujud.
Demikianlah tiga bagian dari proses penciptaan yang terdiri dari : berpikir – mengucapkan – bertindak. Jadi, sekarang anda sudah tahu seperti apa cara merealisasikan keinginan atau niat itu.
Walaupun sekarang anda telah mengetahui bagaiman proses penciptaan itu terjadi, sebetulnya masih ada beberapa hal yang perlu anda ketahui sehingga anda akan benar-benar bisa mewujudkan niat anda itu. Hal-hal ini adalah : Pengembangan Diri - Menjadi Diri Sendiri – Berdoa, tanpa anda lengkapi diri anda dengan ketiga hal ini, terasa masih kurang lengkap, bahkan bisa menjadi hambatan bagi diri anda untuk mencapai dan merealisasikan niat itu.
Pengembangan Diri
Pikiran yang terbatas, akan membentuk pola pikir yang dipenuhi dengan ketakutan, dan ini menjadi salah satu bagian terpenting yang menghambat diri anda. Selain itu pikiran yang terbatas, akan menyulitkan anda untuk mengakses kreativitas yang anda butuhkan untuk melakukan tindakan-tindakan anda.
Pikiran harus terus menerus di isi dengan acuan-acuan baru, yang akan menuntun pada terbukanya kreativitas yang lebih luas.
Pilihlah sesuatu bidang tertentu, terutama yang berkaitan dengan bidang-bidang yang anda sedang tekuni, untuk terus menerus anda kembangkan, dengan terus belajar.
Pada dasarnya, belajar itu tidak pernah habis, dan sebaliknya dengan terus belajar, maka anda akan mampu memcapai keunggulan dalam bidang yang anda tekuni , yang ujung-ujungnya menuntun anda pada pemenuhan niat tertinggi anda sendiri.
Belajar itu tidak mengenal batas usia, tidak hanya di bangku sekolah, belajar itu dapat di lakukan kapan saja, dimana saja sepanjang ada kemauan.
Menjadi Diri Sendiri
Banyak orang terlalu gusar degan omongan, komentar dan sindiran orang lain. Orang yang mempunyai niat murni, selalu di hadang dengan omongan miring oleh orang lain. Namun disinilah kita di uji tentang keteguhan hati kita. Mungkin anda akan di remehkan oleh orang lain, atau mungkin niat anda itu akan di tertawakan oleh orang lain, di pandang sebelah mata dengan anggapan-anggapan yang mustahil.
Jangan takut dengan omongan-omongan miring yang menghalangi niat anda itu. Berteguhlah hati sesuai dengan niat anda itu. Dan untuk itu Jadilah Diri Anda Sendiri. Kuncinya adalah : Jangan tergantung atau melekat kepada orang lain secara emosional. Anda sebetulnya tidak membutuhkan pengakuan, penghargaan, persetujuan dan penerimaan oleh orang lain.
Kemelekatan secara emosional kepada orang lain, akan selalu membuat anda merasa gusar, takut dan cemas. Yang ujung-ujung nya akan melemahkan keyakinan dan percaya diri anda sendiri.
Jadi, menjadi diri sendiri itu adalah kebebasan dari kemelekatan, ketergantungan, dan kecanduan atas pengakuan, persetujuan, penghargaan, dan penerimaan dari orang lain. Dan untuk menjadi bebas, fokuskan pikiran anda pada niat, tujuan dan tindakan yang anda inginkan. Curahkan semua energi, semangat, dan perhatian pada pekerjaan anda saja.
Kalau anda fokus kepada pekerjaan anda, bukan fokus pada omongan orang lain, anda akan mampu bekerja dengan lebih baik dan menghasilkan lebih baik dan berkualitas. Ketika hasil karya anda telah menjadi berkualitas dan di kagumi banyak orang, disinilah semua pengakuan, penghargaan, persetujuan dan penerimaan itu akan mendatangi anda, tanpa anda harus meminta dari orang lain.
Tetapi, kalau anda masih sulit mengabaikan omongan-omongan orang lain yang melemahkan keyakinan anda, lakukan hal ini : rileks kan tubuh anda, bebaskan pikiran anda, pejamkan mata. Bayangkan orang yang memberikan komentar miring kepada diri anda, bayangkan secara jelas, lalu katakan : “ Aku senang berteman dengan anda, aku menikmati pertemanan dengan anda, namun aku tidak membutuhkan anda, aku memiliki jalan hidup tersendiri, aku mempunyai jalan sendiri untuk bahagia “. Inilah cara membebaskan kegusaran atas omongan miring orang lain.
Ingat : Jangan meminta orang lain untuk memberi pengakuan kepada anda, biarkan orang lain menilainya, suatu saat mereka akan dengan sendirinya mengakui anda setelah melihat anda mengekspresikan diri anda yang sebenarnya.
Inilah bagian tersulit, namun ujian anda ada di sini. Jalanilah hidup anda sendiri, sesuai niat tertinggi anda.
Berdoa
Apa yang menjadi keinginan anda, doa kan itu. Serahkan keinginan anda pada Yang Maha Kuasa. Dan yakinkan diri anda bahwa Tuhan akan membantu anda.
Baik, sekarang waktunya bagi anda untuk mewujudkan niat dan impian anda. Salam bahagia dan sejahtera.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar