Dulu saya pernah merekrut seorang karyawati yang baru saja lulus dari SMEA dan saya tempatkan sebagai petugas customer service. Sewaktu dia bekerja nampaknya kurang gembira, saya berpikir mungkin ini adalah pengalaman pertama dalam bekerja. Ini hal yang biasa bagi orang yang baru lulus sekolah. Saya terus perhatikan kinerja dari karyawati ini, nampaknya hingga dua bulan masih saja belum bisa menikmati pekerjaannya, bahkan semakin stress. Lalu saya panggil dia untuk saya ajak bicara empat mata. Dari hasil pembicaraan itu, saya mendapati bahwa dia kurang percaya diri, karena perasaan malu, menganggap dirinya tidak mampu mengerjakan pekerjaan customer service dan takut untuk berkomunikasi dengan orang. Nampaknya karyawati ini telah mengembangkan citra-citra yang negatif pada dirinya, citra-citra negatif ini telah mengendap cukup lama dan mempengaruhi sikap, perilaku, perasan dan kemampuan-kemampuannya.
Kemudian saya pindahkan karyawati ini ke bagian lain ( back office ) yang tidak berhubungan langsung dengan nasabah. Setelah mutasi ke bagian back office ini, rupanya dia berubah menjadi lebih gembira dan ceria. Dan kinerjanya menjadi lebih baik dan lebih kreatif.
Setelah beberapa bulan, kemudian saya panggil lagi karyawati ini, saya ajak omong-omong, saya tanya apakah kamu sudah senang bekerja di bagian itu ? jawab dia senang, pak. Saya coba menawarkan lagi untuk kembali ke bagian customer service. Awalnya dia ragu-ragu. Saya jelaskan bahwa saya akan membantu dia untuk belajar di bagian customer service. Dan akhirnya dia setuju.
Sebelum saya pindahkan dia ke customer service, saya berikan latihan untuk merubah kepercayaan dirinya. Saya minta dia untuk belajar tentang pekerjaan customer service ini dan di bantu oleh salah seorang seniornya.
Selain itu saya berikan motivasi untuk merubah citra-citra dirinya, saya minta dia membayangkan dirinya sedang melakukan pelayanan terhadap nasabah – melihat dirinya pada mata pikirannya bahwa dia sedang menerima seorang nasabah, mempersilahkan duduk dengan sopan dan ramah, berbicara menjelaskan apa yang di inginkan nasabah, menjelaskan produk-produk bank yang di pasarkan, mengerjakan pekerjaan untuk nasabah, dan menyerahkan sesuatu yang di perlukan oleh nasabah - setiap malam sebelum tidur.
Saya juga berikan sebuah affirmasi : “ Tuhan adalah andalanku, Dia pembimbing dan pelindungku, aku tenang dan damai, dalam damai aku mampu mengerjakan segala hal, apa yang aku kerjakan akan mendatangkan berkat bagi diriku dan bagi nasabah “ - untuk dia ucapkan beberapa kali dalam sehari. Tujuannya agar keyakinan yang keliru tentang dirinya itu berubah. Semakin sering affirmasi itu di ucapkan, maka pikiran sadar dan pikiran bawah sadarnya akan menerima ide atau gagasan itu, dan keyakinan lamanya akan berubah.
Saya juga minta kepada dia untuk melayani nasabah dengan di dampingi oleh seniornya, ini di lakukan seminggu dua atau tiga kali, walaupun dia masih mengerjakan pekerjaannya di back office.
Setelah beberapa bulan dia merasa sudah siap, kepercayaan dirinya sudah semakin kuat, dia tidak lagi malu-malu dalam melayani nasabah, tidak lagi takut bertemu nasabah. Akhirnya saya mutasikan dia lagi ke bagian customer service. Dan rupanya kinerjanya semakin baik, dia semakin bersemangat dan gembira dalam bekerja.
Setelah beberapa tahun saya meninggalkan cabang itu, saya mendapat kabar bahwa dia telah menjadi seorang marketing officer dengan kinerja yang baik.
Citra-citra negatif yang mengendap dalam pikiran seseorang, akan mempengaruhi kepercayaan diri dan kinerjanya, dengan merubah kepercayaan dirinya, maka kinerja seseorang akan meningkat. Jadi, anda dapat merubah citra diri anda seperti yang anda inginkan.
Kemudian saya pindahkan karyawati ini ke bagian lain ( back office ) yang tidak berhubungan langsung dengan nasabah. Setelah mutasi ke bagian back office ini, rupanya dia berubah menjadi lebih gembira dan ceria. Dan kinerjanya menjadi lebih baik dan lebih kreatif.
Setelah beberapa bulan, kemudian saya panggil lagi karyawati ini, saya ajak omong-omong, saya tanya apakah kamu sudah senang bekerja di bagian itu ? jawab dia senang, pak. Saya coba menawarkan lagi untuk kembali ke bagian customer service. Awalnya dia ragu-ragu. Saya jelaskan bahwa saya akan membantu dia untuk belajar di bagian customer service. Dan akhirnya dia setuju.
Sebelum saya pindahkan dia ke customer service, saya berikan latihan untuk merubah kepercayaan dirinya. Saya minta dia untuk belajar tentang pekerjaan customer service ini dan di bantu oleh salah seorang seniornya.
Selain itu saya berikan motivasi untuk merubah citra-citra dirinya, saya minta dia membayangkan dirinya sedang melakukan pelayanan terhadap nasabah – melihat dirinya pada mata pikirannya bahwa dia sedang menerima seorang nasabah, mempersilahkan duduk dengan sopan dan ramah, berbicara menjelaskan apa yang di inginkan nasabah, menjelaskan produk-produk bank yang di pasarkan, mengerjakan pekerjaan untuk nasabah, dan menyerahkan sesuatu yang di perlukan oleh nasabah - setiap malam sebelum tidur.
Saya juga berikan sebuah affirmasi : “ Tuhan adalah andalanku, Dia pembimbing dan pelindungku, aku tenang dan damai, dalam damai aku mampu mengerjakan segala hal, apa yang aku kerjakan akan mendatangkan berkat bagi diriku dan bagi nasabah “ - untuk dia ucapkan beberapa kali dalam sehari. Tujuannya agar keyakinan yang keliru tentang dirinya itu berubah. Semakin sering affirmasi itu di ucapkan, maka pikiran sadar dan pikiran bawah sadarnya akan menerima ide atau gagasan itu, dan keyakinan lamanya akan berubah.
Saya juga minta kepada dia untuk melayani nasabah dengan di dampingi oleh seniornya, ini di lakukan seminggu dua atau tiga kali, walaupun dia masih mengerjakan pekerjaannya di back office.
Setelah beberapa bulan dia merasa sudah siap, kepercayaan dirinya sudah semakin kuat, dia tidak lagi malu-malu dalam melayani nasabah, tidak lagi takut bertemu nasabah. Akhirnya saya mutasikan dia lagi ke bagian customer service. Dan rupanya kinerjanya semakin baik, dia semakin bersemangat dan gembira dalam bekerja.
Setelah beberapa tahun saya meninggalkan cabang itu, saya mendapat kabar bahwa dia telah menjadi seorang marketing officer dengan kinerja yang baik.
Citra-citra negatif yang mengendap dalam pikiran seseorang, akan mempengaruhi kepercayaan diri dan kinerjanya, dengan merubah kepercayaan dirinya, maka kinerja seseorang akan meningkat. Jadi, anda dapat merubah citra diri anda seperti yang anda inginkan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar