Sabtu, 19 September 2009

Kebiasaan Berpikir Positif

Siapa diri anda ?. Keadaan anda saat ini adalah akumulasi dari kebiasaan-kebiasaan yang telah anda lakukan bertahun-tahun yang lampau. Lewat kebiasan inilah maka anda terbentuk dan memiliki karakter spesifik dan unik. Sukses terjadi karena adanya suatu sebab, kebiasaan anda selama ini merupakan suatu sebab, apakah anda sukses atau tidak, tergantung kebiasaan apa yang anda lakukan setiap harinya. Untuk sukses, kita perlu mengarahkan pikiran kita ke arah tujuan yang ingin kita raih, dan membangun kebiasaan baru. Kita perlu mengembangkan Kebiasaan Berpikir Positif , sehingga kita selalu bersemangat, dan percaya diri.
Bagaimana caranya mengembangkan dan membiasakan diri untuk berpikiran yang positif itu ?.

1. Berpikir positif terhadap diri sendiri.

Setiap orang tidak ada yang sempurna. Tiap-tiap orang memiliki kelebihan maupun kekurangan nya masing-masing. Jangan terus-menerus mencari kekurangan diri anda tetapi lihat dan carilah hal-hal positif yang anda miliki. Anda memiliki potensi yang besar yang tersembunyi di dalam diri anda, carilah, galilah, temukan potensi itu, dan kembangkan untuk keberhasilan anda. Jangan suka membandingkan diri anda dengan orang lain, kemungkinan anda akan bertemu dengan banyak kekurangan pada diri anda. Anda boleh saja mengagumi orang-orang yang telah berhasil, bukan untuk merendahkan kemampuan diri anda melainkan untuk membangkitkan motivasi anda. Pelajari apa yang di pikirkan, di rasakan dan bagaimana mereka melakukan pekerjaannya.
Jika seseorang dapat melakukan sesuatu, siapapun dapat belajar untuk melakukannya.

2. Berpikir positif terhadap pekerjaan.

Tidak ada pekerjaan yang memuaskan 100 %, selalu ada kekurangan yang membuat anda tidak puas terhadap pekerjaan anda. Sebetulnya apakah pekerjaan itu menyenangkan atau tidak menyenangkan, hanyalah bagaimana anda mempersepsikan pekerjaan itu. Jika anda menyukai pekerjaan itu, anda akan merasa senang dan menikmati apa yang anda kerjakan. Cintailah pekerjaan anda, agar anda dapat selalu bersenang-senang ketika bekerja.
Melalui pekerjaan, anda bisa mengekspresikan diri anda, menampilkan kemampuan anda, dan menampilkan siapa diri anda. Dan yang lebih penting lewat pekerjaan inilah sebetulnya adalah jalan anda untuk bisa mendapatkan apa yang anda inginkan – pengakuan, kebaggaan diri, penghargaan dan uang.

3. Berpikir positif terhadap orang lain.

Tidak semua orang itu jahat, tidak semua orang itu baik. Di dalam masyarakat, keduanya selalu muncul di depan anda. Inilah realitas.
Pandanglah setiap orang yang anda temuai baik-baik adanya, jangan berprasangka, menilai dan curiga. Pandanglah secara mendalam sebelum anda memberikan respon anda.
Mungkin anda bertemu dengan seseorang yang bermuka seram, jangan cepat-cepat menilai bahwa orang ini jahat. Lihatlah dahulu secara mendalam, berkomunikasilah dengan mereka. Perhatikan seperti apa perilakunya. Setelah anda yakin benar siapa orang itu, barulah anda memberikan respons yang sesuai untuk pertemuan itu.
Dengan melakukan tindakan ini, kemungkinan besar anda akan terhindar untuk membuat kekeliruan.

4. Berpikir positif terhadap lingkungan di sekeliling kita.

Untuk menjelaskan tentang hal ini, ada sebuah cerita tentang seorang pemuda yang ingin berpindah ke sebuah desa lain. Dia bertemu dengan seorang tokoh masyarakat di desa itu, dan berdialog yang isi pembicaraannya seperti ini :

Pemuda A : Bapak, saya ingin pindah ke desa ini. Sebelum saya pindah, saya ingin bapak memberikan gambaran kepada saya, seperti apa perilaku masyarakat di desa ini.

Sang Tokoh : Anak muda, kalau saya boleh tahu, seperti apa perilaku orang-orang di daerah atau desamu sana ?.

Pemuda A : di desa ku, orang-orangnya jahat-jahat, mereka suka membuat kebisingan, suka bermabuk-mabukan, suka mengganggu orang lain, dsb.

Sang Tokoh : Di desa ini sama seperti di desamu, mereka juga jahat-jahat, dan suka mengganggu orang lain.

Mendengar penjelasan ini, anak muda ini membatalkan niatnya untuk pindah ke desa tersebut, karena dia merasa akan menemui orang-orang yang sama. Setelah lewat waktu beberapa minggu, datanglah pemuda lain, yang bertemu dengan sang tokoh untuk berkonsultasi.

Pemuda B : Bapak, saya ingin pindah ke desa ini, bisakan bapak memberikan nasehat kepada saya tentang situasi di desa ini.

Sang Tokoh : Anak muda, tolong kamu ceritakan terlebih dahulu, seperti apa perilaku orang-orang di daerah sana ?.

Pemuda B : Kalau di desaku sana masyarakatnya sangat baik-baik, mereka suka saling menolong, bersifat kekeluargaan.


Sang Tokoh : Di desa ini juga seperti di desamu, mereka juga baik-baik, dan suka menolong orang lain.

Setelah mendengar penjelasan ini dari sang tokoh masyarakat, pemuda B ini semakin yakin dan tak lama pemuda ini pindah ke desa tersebut.
Makna dari cerita ini adalah, jika anda mempersepsikan sesuatu keadaan itu baik adanya, tentunya situasi itu akan menjadi baik di hadapan anda. Sebaliknya jika anda mempersepsikan yang negatif, maka semua hal-hal yang negatif akan anda temui di sekeliling anda.

Jadikan berpikir positif sebagai kebiasaan anda.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar