Sabtu, 24 Juli 2010

Merespons Kritikan tanpa Melukai Hati

Apakah anda terbebas dari kritikan dan penolakan ? tidak ada seorang pun yang pernah terbebas dari kritikan dan penolakan. Sejak kecil kita pasti pernah di kritik atau di tolak, mungkin oleh orang tua kita sendiri atau oleh saudara kita sendiri atau oleh guru sekolah kita sendiri.
Bagi sebagian orang penolakan dan kritikan membuat diri mereka lebih kuat, namun demikian tidak sedikit pula orang yang bermasalah ketika menghadapi kritikan dan penolakan ini.
Kalau seandainya saat ini anda mempunyai masalah dalam menghadapi kritikan ataupun penolakan, dan ini semua membuat anda terhambat dalam hidup anda sehari-hari, mudah-mudahan tulisan ini bisa membantu menyelesaikan permasalahan anda, dan simaklah kiat-kiat berikut ini :

1. Jangan terlalu peka atau sensitif terhadap kritikan

Orang yang paling cepat tersinggung itu paling rendah harga dirinya. Mereka biasanya terluka oleh hal-hal yang di anggapnya mengancam ego atau harga diri nya.
Orang yang merasa tidak pantas, yang meragukan kemampuannya sendiri, dan yang mempunyai pandangan yang rendah tentang dirinya sendiri, akan mudah cemburu dan sakit hati hanya karena hal-hal kecil. Mereka terpusat kepada diri sendiri, terlalu mementingkan diri sendiri, sulit di ajak bergaul, dan egois.
Cara mengatasinya adalah Jangan Terlalu Mengambil Hati atau terlalu sensitif. Kalau anda ambil hati setiap sindiran, setiap percakapan yang anda dengar, anda akan mudah terpengaruh dan akhirnya termakan oleh kritikan tersebut. Itu artinya citra diri anda lemah. Selain itu kembangkan ego yang sehat dan kuat dengan membangun harga diri, lewat cara membangun citra diri yang memadai, realistik dan positif. Bila Citra diri sehat tidak akan mudah terluka Ketika seseorang mempunyai harga diri yang memadai, sindiran apapun tidak akan mengancam, melainkan di abaikan dan di biarkan lewat.
Orang yang mengejar sasaran-sasaran yang berarti dan mempunyai kesibukan yang berarti tidak akan ada waktu untuk memikirkan sindiran. Memikirkan sindiran itu buang-buang waktu baginya.
Ingatlah : Tidak ada orang yang bisa melukai hati anda tanpa se izin dari ada !!

2. Mengandalkan diri sendiri.

Orang yang tidak mampu mengandalkan diri sendiri, yang secara emosional merasa tergantung pada orang lain, menjadikan diri mereka paling rentan terhadap kritikan.
Orang yang tergantung serta pasif menyerahkan suasana hatinya di dekte oleh orang lain. Bila permintaannya di tolak, mereka menganggap penolakan itu adalah merendahkan diri-ego nya, sehingga mereka menjadi tersinggung dan benci atau marah.
Bila mereka mau percaya pada diri sendiri serta mengandalkan diri sendiri, maka citra diri nya akan lebih sehat dan kuat dan mampu mengatasi kritik, cemohan dan penolakan.
Adalah terpulang kepada masing-masing orang untuk mengembangkan sikap yang lebih mengandalkan diri sendiri. Bertanggung jawablah atas kehidupan anda sendiri dan kebutuhan emosional anda.
Kuncinya adalah percayalah pada kemampuan diri anda sendiri !!!.

3. Rileks

Ketika anda sedang tegang, anda akan mudah tersinggung atau marah. Penting untuk menyadari respons-respons anda sendiri, bukan respons orang lain. Anda bisa menjadi marah, cemas, atau benci serta tersinggung, bila anda sedang tegang; tetapi bila anda tetap rileks anda bisa membiarkan tanpa menaggapinya dan tidak merasa tersinggung.
Ketika anda tersinggung, perasaan itu seluruhnya adalah respons anda sendiri. Jadi, hati anda terluka itu karena sikap dan respons anda sendiri bukan perbuatan atau ucapan orang lain yang menyakiti.
Maka dari itu kalau tidak ada ketegangan di dalam diri anda, tidak mungkin terjadi luka di hati.
Usahakan anda tetap rileks dalam menghadapi suasana atau situasi apapun, sehingga anda akan mampu merespons kritikan dan penolakan dengan lebih baik.
Untuk benar-benar bisa rileks dalam menghadapi situasi apapun, sebaiknya perlu berlatih relaksasi setiap hari agar tubuh segar dan pikiran jernih.


Untuk mendapatkan manfaat yang maksimal, tentu anda harus benar-benar serius mempraktekkan kiat-kiat ini ketika anda menghadapi permasalah tersebut.
Dengan menggunakan kiat ini, pasti anda bisa belajar untuk mengatasi permasalahan itu dan akhirnya anda akan berhasil dan terbebas dari keterhambatan dan perasaan-perasaan tidak nyaman akan menghilang.

Salam Bahagia dan Sejahtera

Mengenali Sinyal Kegagalan

Tidak ada orang yang 100 % terus mengalami perasaan baik atau positif sepanjang hari, demikian juga tidak ada yang 100 % terus menerus merasakan perasaan negatif. Campuran diantara keduanya itulah yang sering terjadi.
Perasaan negatif itu tidaklah buruk, dia hadir dengan maksud baik untuk memberikan sinyal – tanda peringatan – kepada anda. Ketika perasaan negatif itu hadir sesungguhnya dia ingin memberitahukan bahwa sedang ada sesuatu yang kurang beres pada diri anda. Kalau anda tidak pernah menyentuh api, tentu anda tidak akan tahu rasa panas api, bukan ?
Dengan tanda peringatan inilah sebetulnya anda di sadarkan bahwa anda harus memperbaiki diri, kalau tidak, emosi negatif ini akan membawa anda ke tempat-tempat yang berbahaya dan merugikan diri anda. Selain itu emosi negatif yang menguasai diri anda akan mengakibatkan Citra Diri anda rusak.
Seperti apa tanda peringatan itu ? kalau anda peka, bentuk-bentuk peringatan itu bisa anda kenali seperti ini :

FRUSTRASI

Frustrasi adalah perasaan emosional yang berkembang setiap kali suatu sasaran penting tak dapat di realisasikan atau ketika sesuatu hasrat yang kuat terhambat.
Frustrasi yang kronis mengindikasikan bahwa sasaran yang telah kita tetapkan bagi diri sendiri itu tidak realistis, atau bahwa gambaran kita tentang diri sendiri itu tidak memadai, atau kedua-duanya.
Ketika frustrasi membawa perasaan emosional yang berlebihanlah – berupa ketidak puasan, kesia-siaan dan nelangsa – ia berubah menjadi gejala kegagalan.
Untuk mengatasi masalah ini kita perlu menetapkan ulang sasaran yang lebih realistis dan kemudian membayangkan bagaimana perasaan anda seandainya anda sudah sukses – lalu merasakannya sekarang.

KEAGRESIVAN SALAH ARAH

Keagresivan itu sangat perlu dalam mencapai suatu sasaran. Kita harus mengejar apa yang kita inginkan dengan cara yang agresif daripada defensif atau ragu-ragu. Kita harus agresif bergumul dengan masalah dan mengatasinya.
Tetapi ketika kita terhambat atau frustrasi dalam mencapai sasaran tersebut. Energi yang mendorong itu menjadi tersumbat, dia butuh penyaluran. Kalau energi ini salah di gunakan atau salah arah, ia menjadi kekuatan yang merusak.
Keagresivan yang salah arah muncul ketika seseorang mengalami frustrasi yang di akibatkan oleh sasaran-sasaran nya yang sudah di tetapkan terhambat atau belum tercapai. Sehingga orang tersebut menggunakan energi itu untuk melakukan tindakan-tindakan yang salah arah, bakan destruktif.
Kalau tiba-tiba anda menjadi orang yang mudah tersinggung, mudah marah, mudah iri hati dan mudah menyalahkan orang lain, atau sampai mengganggu ketenangan dan keamanan orang lain dimana sebelumnya tidak pernah anda lakukan, maka itulah gejala keagresivan yang salah arah. Inilah gejala kegagalan.
Kalau anda menemui gejala ini muncul pada diri anda, cepat sadari itu, dan mulailah mengarahkan energi itu pada hal-hal yang positif, sebelum merusak diri anda sendiri.

KETIDAK-TENTERAMAN

Perasaan tidak tenteram itu muncul karena merasa diri tidak memadai, tidak mampu atau tidak layak. Ini adalah masalah citra diri dimana orang tersebut menggambarkan dirinya sebagai orang yang tidak berhak atau layak untuk sukses, karena menganggap atau berasumsi bahwa kemampuan atau kompetensinya masih belum mencukupi.
Namun dibalik ini semua, sesungguhnya bukanlah masalah kemampuan atau kompetensi yang benar-benar belum memadai sebab kemampuan itu bisa di tingkatkan secara bertahap, tetapi orang tersebut suka membayangkan tentang diri yang ideal, diri yang sempurna menurut ukuran Mutlak. Apakah anda pernah berpikir bahwa seharusnya anda baik; seharusnya anda sukses; seharusnya anda bahagia; seharusnya anda kompeten; seharusnya anda berwibawa. Kata seharusnya ini mengarahkan pandangan kita pada kesempurnaan mutlak yang ideal tentang diri kita. Inilah yang sebetulnya menyulitkan diri sendiri, dimana anda harus berperan sebagai orang yang sempurna secara mutlak, tetapi faktanya anda memiliki kekurangan dan kelemahan. Anda bisa berbuat kekeliruan atau kesalahan. Jadi ini hanyalah pandangan keliru atau tidak rasional yang di tujukan pada diri sendiri.
Bila orang menilai dirinya dengan ukuran kesempurnaan mutlak yang ideal, tentu hal ini akan melahirkan ketidak-tenteraman batin. Sebab sebagai manusia tentu diri kita memiliki kekurangan oleh karena itu tidak sempurna.
Orang yang tenteram mempunyai citra diri yang kuat, memadai dan realistik. Dan untuk sampai pada citra diri ini, ada beberapa pendekatan :

1. Berpikir rasional tentang situasi yang anda hadapi, lihatlah orang-orang yang terlibat di dalamnya, dan berpikirlah rasional tentang diri sendiri.

2. Meyakinkan serta menguatkan citra diri, bayangkan sasaran anda; bayangkan apa yang sekarang harus di lakukan dengan baik. Temukan ide-ide serta jawaban yang di butuhkan untuk mengatasi situasi itu.

3. Langsung mengarahkan ulang bidikan anda pada target sasaran.

Inilah pendekatan untuk menyingkirkan ketidak-tenteraman pada diri anda sehingga anda bisa berhasil mengatasi apa pun yang muncul.

KESEPIAN

Kesepian adalah cara melindungi diri, cara untuk melindungi diri atas perlakuan kurang baik, kurang ramah dan tidak bersahabat dari orang lain yang mungkin bisa menimbulkan ketersinggungan, keterhinaan, kemarahan dan luka hati. Dan pada akhirnya mereka menutup diri dan hidup dalam keterisoliran.
Oleh karena itu, Kepribadian yang kesepian itu biasanya takut terhadap orang lain.
Bila seseorang Kesepian sebetulnya mereka sedang terasing dari diri sejati nya – terasing dari diri sendiri. Kesepian ini muncul berawal dari kesalahan dalam penggambaran tentang dirinya sendiri. Penggambaran diri yang terlalu ideal yang mengarah kepada kesempurnaan akan membuat diri mereka sendiri tidak tenteram, tidak aman, tidak bebas dan takut untuk berbuat kekeliruan atau kesalahan. Inilah sebenarnya awal dari keterasingan diri dari lingkungannya.
Diri yang sejati adalah diri kita apa adanya, dengan segala kekurangan dan kelebihan yang ada. Kalau kita bisa menerima keberadaan diri kita sebagaimana adanya, barulah kita akan merasa aman, tenteram dan damai. Kita akan bisa mengekspresikan diri secara bebas tanpa rasa takut.

Ciri orang yang kesepian adalah orang yang ingin selalu menerima, tetapi tidak rela untuk memberi. Ini pun terjadi karena kesalahan penggambaran diri dimana mereka menggambarkan dirinya yang serba kekurangan, ketidak-cukupan, dan ketidak-mampuan serta ketidak-layakan. Oleh karena itu mereka ingin mendapatkan perhatian, rasa kasihan dan perlakuan baik dari orang lain, dan cenderung untuk tergantung kepada penghargaan, penerimaan dan pengakuan dari orang lain.

Kodrat manusia adalah untuk melayani. Dengan melayani kita bisa terhubung dengan orang-orang di sekeliling kita. Ketika kita melayani orang lain disitulah kita menemukan kebahagiaan. Dengan melayani inilah maka kita dapat terhindar dari perasaan kesepian.
Kontribusikan sesuatu yang baik bagi lingkungan anda, dengan demikian anda tidak akan pernah kesepian.

KETIDAK-PASTIAN

Dalam mengerjakan segala sesuatu, anda tidak bisa memastikan hasilnya. Akan selalu muncul ketidak-pastian selama anda dalam proses pencapaian sasaran anda.
Dengan adanya ketidak-pastian ini janganlah di jadikan cara atau alasan untuk menghindar – menghindarkan diri dari kesalahan dan tanggung jawab. Namun sebaliknya beranikan diri untuk memasuki ketidak-pastian dengan melakukan sesuatu dan belajar dari setiap kesalahan yang pernah di perbuat.
Kebanyakan mereka yang membayangkan diri sebagai orang yang sempurna, akan merasa takut berbuat kesalahan atau kekeliruan. Mereka beranggapkan bahwa melakukan kesalahan itu sungguh mengerikan bagi dirinya. Dapat melukai harga dirinya dan merusak citra dirinya.
Oleh karena takut salah maka mereka suka menuda-nunda dalam mengambil keputusan maupun tindakan. Dirinya jadi terhambat.
Sadarilah bahwa tidaklah di tuntut bahwa seseorang itu selalu benar. Adalah wajar bahwa kita meraih kemajuan dengan bertindak, membuat kesalahan, dan mengkoreksinya.
Anda tidak bisa mengkoreksi arah anda kalau anda berdiam diri. Anda tidak bisa mengubah atau mengkoreksi yang tidak ada. Anda harus mempertimbangkan fakta-fakta yang di ketahui dalam suatu situasi, membayangkan konsekuensi-konsekuensi yang mungkin dari berbagai alternatif tindakan, memilih yang tampaknya memberikan solusi terbaik, dan melakukannya. Anda bisa mengkoreksinya sambil jalan. Percayalah bahwa anda akan lebih cepat maju lewat kegagalan.
Janganlah ketidak-pastian ini membuat anda takut untuk berbuat sesuatu, karena ketakutan ini tidak memberikan manfaat bagi anda, sebaliknya akan membuat anda menjadi orang yang kerdil.

KEBENCIAN

Kebencian adalah racun yang mematikan bagi jiwa, membuat orang tidak bahagia, dan menguras energi yang seharusnya dapat di gunakan untuk berprestasi.
Kebencian muncul dari asumsi sendiri atas keadaan yang di alaminya – merasa sebagai korban, merasa di perlakukan tidak adil, merasa di bohongi, merasa di kalahkan; pendek kata mereka tidak suka pada apa yang mereka lihat.
Hal ini tentu ada sebab-sebabnya dimana mereka suka membayangkan diri sebagai orang yang patut di kasihani, sebagai korban, merasa inferior, merasa sebagai orang yang di takdirkan untuk tidak bahagia. Sehingga mereka mengembangkan kebiasaan emosional “ mengasihani diri sendiri “.
Selama seseorang memendam kebencian, mereka tidak mungkin membayangkan diri sebagai orang yang dapat mengandalkan diri sendiri, mandiri, kompeten, mempunyai tekad kuat. Mereka suka mambuat tuntutan-tuntutan dan klaim-klaim yang tidak masuk akal terhadap orang lain.
Orang yang penuh kebencian menyerahkan kendali kepada orang lain. Membiarkan orang lain mendekte bagaimana perasannya dan sikapnya. Mereka sepenuhnya tergantung pada orang lain.
Individu mana pun yang membiarkan kebencian mengendalikan pikirannya sebetulnya mengunci diri dan potensinya di dalam penjara ciptaannya sendiri. Mereka sendiri yang menjadi hakim yang tidak bebelas kasihan, dan memenjarakan dirinya sendiri.
Ingatlah : Anda adalah kapten bagi jiwa, majikan bagi takdir anda sendiri. Anda mempunyai kemampuan untuk mengendalikan diri sendiri. Mengarahkan diri untuk mencapai sasaran-saran anda sendiri. Lihatlah diri anda dalam mata pikiran anda bahwa anda adalah individu yang berhak dan layak untuk sukses dalam hidup ini; lihatlah diri anda yang terbaik.

KEHAMPAAN

Kehampaan adalah suatu gejala bahwa anda tidak hidup kreatif. Anda tidak mempunyai sasaran yang cukup penting bagi anda, atau tidak menggunakan talenta dan upaya anda untuk mencapai suatu sasaran penting.
Sasaran yang penting dan layak bagi anda merupakan sasaran yang benar-benar anda sukai, mengairahkan hidup anda, yang membangitkan motivasi, membuka kreatifitas dan kejeniusan anda. Dan bisa membuat diri anda larut di dalamnya.
Mengejar sukses yang semu untuk menyenangkan orang lain membawa kepuasan semu – kemampaan. Ketika anda tidak mampu untuk hadir secara penuh saat bekerja, tidak bisa menikmati apa yang sedang anda kerjakan dan bersuka-cita di dalamnya, selain anda lebih cenderung mengukur prestasi kerja anda dari sudut pandang orang lain, akan lebih banyak kekecewaan yang anda alami.
Sedangkan mengejar sukses sejati lewat prestasi kreatif akan memberikan kepuasan batiniah yang mendalam.
Kehampaan itu bisa juga merupakan gejala citra diri yang tidak memadai. Anda menggambarkan sasaran yang berlebihan di luar kemampuan dan bakat yang anda – anda berusaha melampaui keterbatasan diri anda sendiri. ingatlah : Adalah mustahil untuk menerima sesuatu yang anda rasakan bukan kepunyaan anda atau yang tidak konsisten dengan diri anda.
Kehampaan ini mempunyai dampak-dampak yang kurang baik bagi diri sendiri antara lain :

1. Menghindari upaya. Anda akan kehilangan motivasi untuk mengejar sasaran itu. Anda menjadi malas dan kurang semangat.

2. Menghindari kerja. Menunda-nunda menjadi alasan untuk menghindari kerja yang seharusnya anda lakukan. Karena tidak ada sesuatu yang layak untuk di perjuangkan timbulah kemalasan.

3. Menghindari tanggung jawab. Anda akan melepaskan tanggung jawab untuk membahagiakan diri anda sendiri. Hopeless.

Kehidupan ini menjadi layak hanya kalau anda telah secara teguh mengarahkan pandangan anda pada sasaran-sasaran yang layak.
Hanya mengejar sasaran-sasaran yang penting bagi anda – bukan sebagai lambang status , melainkan karena anda konsisten dengan keinginan-keinginan batiniah anda sendiri yang mendalam – itulah adalah hidup yang sehat.
Kepekaan sangatlah dibutuhkan untuk mengenali sinyal-sinyal negatif yang sedang menyelinap masuk. Kalau kita tidak peka, emosi negatif ini akan menguasai diri kita dan membimbing kita ke arah kegagalan.
Kalau anda sedang merasakan salah satu dari emosi negatif ini hadir, hendaknya tidak menolak kehadirannya, lebih baik anda akui sebagaimana adanya dan kemudian lakukan perubahan dengan melakukan tindakan korektif.

Salam bahagia dan sejahtera

Rabu, 14 Juli 2010

Menjadi Pribadi Sukses

Menjadi sukses dalam kehidupan ini – sukses dalam pekerjaan, karier, bisnis dan keluarga – merupakan impian atau harapan setiap orang. Telah banyak cara atau metode di pelajari oleh orang untuk mencapai keberhasilan ini. Namun pada hematnya, menjadi sukses itu perlu memiliki suatu karakter tertentu dan karakter inilah yang mempengaruhi keberhasilan seseorang.
Karakter itu terbentuk dari kebiasaan berpikir seseorang atau lebih di kenal dengan sebutan pola pikir. Bila anda menginginkan keberhasilan dalam hidup anda tetapi anda membiasakan diri berpikir yang bertentangan dengan prinsip keberhasilan itu, maka upaya anda pun akan sia-sia.
Kepribadian sukses merupakan kepribadian seseorang yang memiliki cara berpikir tertentu yang mengacu kepada prinsip-prinsip keberhasilan dan inilah prinsip yang perlu di pelajari :

KESADARAN AKAN ARAH

Bagaimana mungkin anda sukses kalau anda sendiri tidak tahu arah kemana anda ingin tuju. Tanpa tujuan sudah pasti anda akan bingung, anda tidak tahu apa yang akan anda kerjakan dan untuk apa mengerjakannya. Sebagai orang yang sukses tentu memiliki tujuan yang realistik, jelas, pasti dan di yakini dengan segenap hati.
Kalau saat ini anda belum tahu apa yang ingin anda tuju, sebaiknya anda menanyakan kepada diri anda sendiri :

1. Apa yang aku inginkan ?

2. Apa yang ingin aku capai ?

3. Kemana aku ingin menuju ?

Dengan mengajukan pertanyaan ini, anda akan tersadarkan dan mulai menelusuri apa yang menjadi minat atau keinginan hati anda.
Setelah anda mengetahui apa saja yang anda inginkan, tetapkan sasaran anda dan mulailah untuk bertindak.

KEJERNIHAN PIKIRAN

Kejernihan pikiran sangat penting dalam menjalani kehidupan yang sukses, sebab ibarat sebuah mobil, ketika anda mengendarai mobil, pandangan di depan anda haruslah jernih sehingga anda dapat melihat ke depan sebagaimana adanya tanpa ada halangan apa pun, sehingga anda dapat mengarahkan mobil pada arah yang tetap dan selamat sampai ke tujuan.
Kejernihan pikiran adalah pikiran yang terbebas dari pemikiran-pemikiran yang salah, terbebas dari opini pribadi. Dan terbebas dari masukan-masukan yang keliru yang di terima dari orang lain.
Bila anda memiliki kejernihan pikiran, anda akan mampu melihat kebernaran. Sebab Anda harus mengerjakan apa yang benar, bukan membenarkan apa yang anda lakukan. Kalau tidak, anda bisa kesasar pada arah yang bukan tujuan anda.
Untuk menjernihkan pikiran, anda perlu untuk melihat, mendengar dan mengalami sebagaimana adanya tanpa memberikan opini pribadi. Karena opini yang anda buat dapat menyesatkan diri anda.
Seorang guru spiritual., Antony De Mello, S.J. mengatakan :

Bila mata tidak terhalang maka hasilnya adalah penglihatan;
Bila telinga tidak terhalang maka hasilnya adalah pendengaran;
Bila hidung tidak terhalang maka hasilnya adalah penciuman;
Jika mulut tidak terhalang maka hasilnya adalah pengecapan;
Bila pikiran tidak terhalang maka hasilnya adalah kebijaksanaan;
Bila hati tidak terhalang hasilnya adalah cinta.

Oleh karena itu bersihkan semua yang menghalangi pikiran, dan indera-indera anda sehingga pikiran anda menjadi jernih.

KEBERANIAN

Mempunyai sasaran serta memahami situasinya belumlah cukup. Anda harus mempunyai keberanian untuk bertindak, sebab hanya dengan tindakanlah sasaran itu dapat di ubah menjadi kenyataan.
Perbedaan antara orang yang sukses dan gagal bukanlah kemampuan yang lebih baik atau ide yang lebih baik, melainkan keberanian untuk bertaruh atas ide-idenya sendiri, dan mengambil resiko yang di perhitungkan, serta bertindak.
Oleh karena itu, pelajarilah situasinya dengan seksama, bayangkanlah dalam imajinasi anda, berbagai alternatif tindakan yang mungkin bagi anda serta konsekuensi-kosekuensi yang mungkin bisa timbul dari masing-masing alternatif tindakan tersebut. Pilihlah alternatif tindakan yang memberikan janji terbaik – dan silahkan anda lakukan. Jangan menunggu sampai segalanya sudah pasti, sebab anda akan terhambat dalam bertindak. Setiap kali anda bertindak, mungkin saja anda keliru. Setiap keputusan yang anda ambil mungkin bisa keliru. Tetapi janganlah sampai hal itu menghambat anda dalam mencapai sasaran yang anda inginkan. Setiap harinya anda harus mempunyai keberanian untuk mengambil resiko membuat kesalahan, menanggung resiko gagal, resiko terhina. Selangkah ke arah yang keliru adalah lebih baik daripada berdiam diri seumur hidup anda. Begitu anda melangkah, anda bisa mengoreksi kesalahan yang pernah anda perbuat. Ingatlah : Otak bawah sadar anda akan memandu anda kalau anda bertindak.

MEMBERI

Kepribadian-kepribadian sukses berminat terhadap dan menghargai sesamanya. Mereka menghormati masalah serta kebutuhan sesamanya. Mereka menghormati martabat kepribadian manusia dan memperlakukan sesamanya sebagai manusia, daripada objek belaka. Mereka sadar bahwa setiap orang adalah anak Allah dan individu yang unik yang layak di berikan martabat dan penghormatan.
Memberi adalah Amal, jadi jangan mengharapkan imbalan, berusahalah memberi secara ikhlas, dengan demikian citra diri anda akan meningkat.
Memberi ibarat menanam bibit pada sebidang tanah yang subur, dan suatu saat bibit yang anda tanam itu akan tumbuh pohon yang besar dan menghasilkan buath-buah manis.
Bila anda bekerja pada suatu perusahaan, atau berbisnis atau memproduksi suatu produk untuk di nikmati oleh orang lain, maka pertimbangkan tiga hal di bawah ini sebagai pemberian anda :

1. Berikan Nilai Tambah bagi orang lain.
2. Berikan peningkatan hidup bagi orang lain.
3. Berikan manfaat bagi orang lain

Yang sebesar-besarnya sesuai dengan kemampuan yang anda miliki.

HARGA DIRI = SELF-ESTEEM

Pribadi yang sukses itu memiliki self-esteem yang sehat, dimana mereka tidak mudah tersinggung, tidak mudah marah, tidak suka mengeluh, tidak suka mengkritik atau menjelekkan orang lain, mampu berlapang hati ketika menghadapi kegagalan serta mampu bersabar dalam menghadapi hambatan.
Memiliki kualitas diri seperti ini di awali dari penerimaan diri sendiri. Sehingga mereka bisa merasa puas dengan keberadaan dirinya serta bisa merasa bahagia dengan diri sendiri.
Self-esteem ini tidak bisa di beli dengan uang, tetapi harus di bentuk di dalam diri dan melalui suatu proses pembelajaran yang cukup panjang dengan melibatkan ketekunan dan kesabaran, serta bersedia menerima kepahitan selama proses pembelajaran itu berlangsung.

KEPERCAYAAN DIRI

Kepercayaan diri di bangun atas pengalaman sukses.
Pada saat pertama kali memulai sesuatu, kemungkinan besar kepercayaan diri kita kecil karena kita belum belajar dari pengalaman bahwa kita bisa sukses.
Dari tindakan yang pertama kali akan muncul hasil yang menjadi umpan balik untuk melakukan tindakan berikutnya. Setelah beberapa kali kita melakukan tindakan dan hasilnya semakin baik, maka rasa percaya diri itu semakin menguat.
Kepercayaan diri bisa tumbuh bila kita mulai membentuk kebiasaan mengingat sukses-sukses di masa lalu dan melupakan kegagalan-kegagalan di masa lalu.
Tidak menjadi soal seberapa sering anda gagal di masa lalu. Yang penting adalah upaya sukses yang seharusnya anda ingat, anda kuatkan, dan anda renungkan.
Perlu kita ingat bahwa setiap sukses yang di raih seseorang tidak terlepas dari bayang-bayang kegagalan – termasuk di dalamnya kekecewaan, frustrasi, dan keterhinaan.
Kepribadian Sukses menerima segala nya – kegagalan beserta kekecewaan, frustrasi, dan keterhinaan yang di alami – dengan besar hati.

PENERIMAAN DIRI

Tidak ada sukses sejati atau kebahagiaan sejati sebelum anda bisa menerima diri sendiri.
Anda akan merasa lega atau puas ketika anda bersedia menanggalkan segala kepura-puraan dan bersedia menjadi diri sendiri. Sukses datang ketika anda bersedia rileks dan menjadi diri sendiri, bukan ketika anda berupaya keras menjadi orang lain.
Penerimaan diri artinya menerima diri kita sekarang, apa adanya, dengan segala kesalahan, kelemahan, kekurangan , kekeliruan serta kekuatan dan kelebihan kita.
Bila anda mampu menerima diri anda apa adanya, anda akan terbebas dari rasa kawatir, takut, cemas dan kepura-puraan sehingga anda bisa hidup rileks.
Anda tidak perlu mengalahkan siapa pun, dan itu tidak perlu anda lakukan. Keinginan untuk menonjol, menang dari orang lain atau lebih hebat dari orang lain sebetulnya hanyalah karena anda belum mengenali siapa diri anda yang sesungguhnya, atau anda tidak bisa menerima kenyataan tentang diri anda sendiri.





Self-Critic

Pencuri kebahagiaan anda adalah Krititus di dalam diri sendiri. Kritikus ini yang sesungguhnya merampas kebahagiaan, penerimaan diri, harga diri, dan kedamaian pikiran, dimana kritikus ini jauh lebih bepengaruh daripada kritikus mana pun yang pernah kita jumpai di sekeliling kita.
Dengan muncul kritikan ini, anda akan merasa kecewa pada diri sendiri dan tidak puas karenanya. Sebagai akibatnya bisa timbul berbagai masalah, misalkan anda akan melampiaskan kekecewaan anda kepada orang lain seperti kecemburuan, kebencian dan kemarahan. Selain itu dampak yang berbahaya adalah tindakan destruktif pada diri sendiri, misalkan mencari pelarian pada dunia malam hingga ke tingkat sabotase diri sendiri.
Oleh karena itu, Kritikus ini lebih kejam dari siapa pun, dia mampu melumpuhkan diri anda hingga terpuruk.
Mengapa kritikan-kritikan ini muncul ? sebab anda tidak menjadi diri anda sendiri dengan kata lain, anda belum bisa menerima keberadaan diri anda sendiri.
Mengutip tulisan Maxwell Maltz dalam bukunya Psycho-Cybernetic yang mengetengahkan pendapat Dr. Mary-Elaine Jacobsen, menurutnya : “ Diri yang semu itu musuh yang kuat. Musuh yang menghalangi kita dari diri sejati kita dan menjauhkan kita dari sesama “.
Maksudnya diri yang semu itu bukanlah jati diri kita, biasanya orang suka untuk meniru orang lain dan menjadi seperti orang lain, bukan dirinya sendiri. Keinginan ini muncul berawal dari ketidak-sadaran diri. Inilah sumber munculnya kritikan-kritikan dari dalam diri.
Ketika anda tidak menjadi diri anda sendiri, tentu tidak ada penerimaan diri secara ikhlas, dan dampaknya orang yang memiliki jati diri semu biasanya akan berusaha untuk mengalahkan orang lain untuk menunjukan kepada publik bahwa dirinya superior. Anda akan dengan mati-matian berupaya untuk menang di antara orang lain. Anda akan berusaha tampil lebih cantik dari pada orang lain. Anda akan melakukan sesuatu untuk menunjukkan bahwa diri anda hebat. Anda akan berupaya untuk mencari perhatian publik. Anda akan berusaha untuk mendapatkan pujian dari orang lain. Kecenderungan lain yang bisa muncul bila jati diri itu semu adalah kesukaan untuk membanding-bandingkan diri dan pamer.
Disini sebetulnya anda menciptakan musuh-musuh anda sendiri. Musuh yang ada di dalam diri akan berubah menjadi musuh anda di luar, oleh karena itu anda cenderung untuk berupaya mengalahkan orang lain. Namun ketika tidak ada musuh di dalam diri kita, semakin sedikit musuh di luar diri kita.
Untuk mengalahkan kritikus yang jahat ini anda hanya perlu untuk menerima diri sendiri apa adanya, caranya cukup sederhana tetapi anda harus rela untuk meluangkan waktu demi ini :

1. Eksplorasi Diri

Mintalah, maka akan diberikan kepadamu; carilah, maka kamu akan mendapat; ketoklah, maka pintu akan dibukakan bagimu. – Matius 7 : 7
Cari dan temukan siapa diri anda yang sebenarnya, kalau anda serius untuk mencari di dalam diri anda, suatu saat anda akan menemukan; disini anda harus bersedia menelanjangi diri sendiri untuk melihat secara jelas siapa diri anda. lihatlah semua kelebihan dan kebaikan yang ada pada diri anda, kemudian lihatlah semua kekurangan, kekeliruan, kesalahan, kebodohan dan kelemahan yang ada pada diri anda.
Lihatlah semua ini tanpa opini pribadi atau asumsi pribadi, cukup melihat sebagaimana adanya siapa anda itu.
Dengan melihat semua ini, anda akan menemukan kesadaran baru bahwa sebenarnya masih banyak kebaikan yang ada di dalam diri anda daripada keburukan anda.

2. Penerimaan Diri

Setelah anda menemukan kesadaran baru diatas. Terimalah diri anda apa adanya terutama kekurangan-kekurangan anda.
Akui kesalahan, kekeliruan, kebodohan, kekurangan yang ada pada diri anda, dengan mengakui semua ini anda akan mulai bisa menerima diri anda.
Lalu maafkan diri anda atas kekeliruan, kesalahan, kebodohan yang pernah anda perbuat dan lupakan semua itu.
Ingatlah bahwa anda bukanlah kesalahan-kesalahan anda, setiap kesalahan itu bisa diperbaiki. Lebih baik berpikir pada solusi perbaikan kesalahan daripada berpikir kenapa kita berbuat salah. Selain itu tidak ada seorang manusia yang 100 % sempurna, oleh karena itu kita perlu memperbaiki diri atas kesalahan-kesalahan yang pernah di perbuat untuk mencapai kesempurnaan, daripada berupaya menjaga image bahwa anda adalah orang yang sempurna, tindakan ini sia-sia.
Ketika anda bisa menerima diri anda sendiri, anda akan merasa puas dengan keberadaan diri anda. lalu anda tidak akan lagi berminat untuk mengalahkan siapa pun.

3. Hidup sesuai Diri Sendiri

Hiduplah sesuai dengan talenta yang anda miliki. Susun kembali sasaran-sasaran anda yang di sesuaikan dengan kekuatan dan kelemahan yang ada pada diri anda. Dan kejarlah sasaran pribadi anda itu.
Bila anda sudah tahu siapa diri anda, dan menerimanya dengan segenap hati, maka saat anda mengejar sasaran pribadi anda, tidak ada orang yang bisa menggoyahkan diri anda. Anda akan bertekun dan sabar hingga sasaran itu tercapai.

Kunci terpenting untuk mengalahkan self-critic tidak ada jalan lain kecuali kesediaan menerima diri sendiri secara ikhlas dan sepenuh hati. Menemukan jati diri sejati kita sendiri. Dengan menghilangnya kritikus itu, kita akan hidup bebas, bahagia dan damai.

Menumbuhkan Rasa Hormat pada Diri Sendiri

Kalau anda suka berpikir tentang diri sendiri serta bertindak untuk mendahulukan kepentingan pribadi dari pada kepentingan banyak orang, pikiran dan tindakan ini bukanlah cara untuk mencintai diri sendiri. Namun sesungguhnya anda sedang merasa kasihan terhadap keberadaan diri anda, atau bisa jadi anda sedang mengekpresikan ketidak-puasan anda terhadap diri anda. Dimana perasaan kasihan terhadap diri sendiri ataupun ketidak-puasan terhadap diri sendiri di sebabkan oleh ketidak-cukupan hati – selalu merasa kurang atau tidak pernah merasa puas.
Orang yang mengalami ketidak-cukupan hati senantiasa merasa tidak tenteram dan damai. Mereka bisa melakukan tindakan-tindakan yang sesungguhnya bisa merusak citra dirinya sendiri tetapi tidak pernah di sadarinya. Seperti misalnya kemarahan yang tiba-tiba bisa meledak; bersikap kikir atau pelit – enggan untuk berbagi dengan orang lain; sikap curiga yang berlebihan, tidak memiliki ketulusan dan sebagainya. Inilah yang sebenarnya merendahkan harga diri – self-esteem – nya.
Menghormati diri sendiri tidak sama dengan ke-egoisan yang mementingkan diri sendiri yang berlebihan – self-center. Tetapi berpusat pasa rasa cinta. Artinya kalau anda ingin menghormati diri anda sendiri, anda harus memiliki cinta, dimana cinta itu harus di ekspresikan keluar dalam bentuk memberi, memaafkan dan toleransi.

Memberi

Secara psikologis bahwa perasaan kita tentang diri sendiri cenderung berhubungan dengan perasaan kita tentang orang lain. Kalau anda merasa memberi kepada orang lain, anda pasti mulai merasa memberi terhadap diri sendiri. Misalkan anda membelikan sebuah hanphone baru untuk anak anda yang ulang tahun, tentu anda akan merasa senang. Ada perasaan bahagia di dalam diri anda yang muncul.
Tindakan beramal seperti memberi sumbangan kepada suatu yayasan sosial juga merupakan tindakan memberi. Dengan memberikan bantuan dalam bentuk sumbangan ini juga akan membuat hati anda merasa bahagia.
Selain itu memperlakukan semua orang dengan hormat dan baik adalah termasuk sikap mental memberi. Kalau anda menghormati orang lain tentu mereka juga akan menghormati anda.
Kalau anda memberikan senyuman manis kepada orang lain, tentu ini bisa menyejukan hati mereka. Inipun juga merupakan sikap memberi.
Jadi bentuk atau wujud pemberian itu bisa bermacam-macam. Anda bisa menyesuaikan sendiri bentuk pemberian yang sesuai dengan kemampuan dan yang sudah anda miliki. Ingatlah memberi dengan di sertai perasaan terpaksa tidak akan membuat hati anda senang.
Memberi bukanlah sebuah transaksi, memberi juga sebagai kontribusi anda terhadap masyarakat, jadi anda tidak boleh mengharapkan imbalan. Anda harus bisa memberi secara ikhlas, dengan demikian citra diri anda akan meningkat.
Pikirkan manfaat atau nilai tambah yang bisa anda berikan kepada orang lain dan perlakukanlah orang-orang di sekeliling anda dengan rasa hormat dan baik…!!.

Memaafkan

Kalau saya boleh bertanya, siapa diantara pembaca tulisan ini yang tidak pernah berbuat salah ? kalau anda berbuat salah, ingin kah anda di maafkan oleh orang lain ? kalau ada orang lain yang memaafkan kesalahan-kesalahan anda seperti apa anda menilai orang yang memaafkan kesalahan anda itu ?
Jika anda menjawab pertanyaan ini dan mengatakan bahwa orang yang memafkan itu adalah orang yang murah hati, penyayang dan tidak pendendam; maka anda pun juga harus melakukan hal yang sama, agar orang lain menilai anda sebagai pribadi yang positif.
Ada baiknya mulai saat ini juga, berhentilah mengutuk orang lain dalam pikiran anda – berhenti menghakim mereka, berhenti menyalahkan mereka , dan berhenti membenci mereka atas kesalah-kesalahan mereka. Kalau anda mulai merasa bahwa orang lain itu lebih berharga. Anda akan rela untuk memaafkan. Dan itu artinya anda sudah mengembangkan citra diri yang positif.

Toleransi

Bertoleransi artinya menerima kehadiran orang lain, menghormati serta menghargainya. Disini kita harus rela untuk memandang orang lain dari sudut kesetaraan bukan pada perbedaan. Orang-orang yang menilai orang lain tidak terlalu penting – menganggap rendah, mereka akan sulit untuk bertoleransi. Kalau anda merendahkan orang lain, sebetulnya anda sedang merendahkan diri anda sendiri. Sebaliknya jika anda menghargai orang lain, berarti anda menghargai diri anda sendiri. Bila anda tidak bisa bertoleransi, anda tidak mungkin menghormati dan menghargai diri anda sendiri.
Dengan menghargai orang lain, sebetulnya anda sadar bahwa setiap orang adalah anak Allah dan individu yang unik yang layak di berikan martabat dan penghormatan.

Jadi kunci untuk menumbuhkan rasa hormat pada diri sendiri tidak lain adalah kesedian atau kerelaan anda untuk memberi, memaafkan dan bertoleransi kepada orang lain. Ini merupakan sikap mental positif yang meningkatkan citra diri serta self-esteem diri kita.





Menumbuhkan Rasa Percaya Diri

Rasa percaya diri tidak akan tumbuh dengan sendirinya. Rasa percaya diri tidak datang dari luar diri anda. Demikian juga rasa percaya diri itu tidak bisa anda beli di toko. Rasa percaya diri itu tumbuh dari dalam diri anda sendiri setelah anda mengupayakannya. Tanpa upaya yang anda lakukan, rasa percaya diri ini tidak akan pernah tumbuh di dalam diri anda.
Untuk menumbuhkan rasa percaya diri, anda harus melakukannya sendiri sebab tidak ada orang yang bisa memberikan rasa percaya diri itu kepada anda. Anda bisa mulai menumbuhkan rasa percaya diri itu dengan dua cara sederhana di bawah ini.

Kepercayaan diri di bangun atas pengalaman sukses.

Pada saat pertama kali memulai sesuatu – mungkin belajar mengemudikan mobil, atau belajar berenang – kemungkinan besar kepercayaan diri kita masih kecil karena kita belum belajar dari pengalaman bahwa kita bisa sukses. Walaupun kepercayaan diri masih kecil tetapi kita mau mengambil tindakan yang pertama kali maka akan muncul hasil – mungkin anda masih banyak melakukan kekeliruan atau kesalahan saat melakukan tindakan itu tidaklah menjadi masalah – dan hasil ini bila tidak sesuai harapan maka itu namanya gagal dimana kegagalan ini merupakan umpan balik negatif. Kekeliruan dan kesalahan yang kita buat sewaktu bertindak ini, kemudian kita perbaiki lalu kita mencoba lagi untuk bertindak dengan cara yang berbeda. Setelah beberapa kali melakukan, mengalami salah atau gagal dan memperbaiki kesalahan itu, maka suatu saat tindakan kita akan menghasilkan sesuatu yang sesuai harapan atau sukses.
Sukses yang pertama kita alami inilah yang pada akhirnya akan membuat diri kita lebih percaya diri. Dan selanjutnya kita akan lebih percaya diri dan lebih berani dalam melakukan hal itu. Sehingga kita akan melakukan dengan totalitas dan ujung-ujungnya sukses yang lebih besar akan datang.
Kuncinya : Beranikan diri untuk mencoba. Setelah mencoba kita akan mengalami dan dari pengalaman ini maka akan muncul percaya diri.

Membiasakan diri mengingat pengalaman sukses

Kepercayaan diri bisa tumbuh bila kita mulai membentuk kebiasaan mengingat sukses-sukses di masa lalu dan melupakan kegagalan-kegagalan di masa lalu.
Tidak menjadi soal seberapa sering anda gagal di masa lalu. Yang penting adalah upaya sukses yang seharusnya anda ingat, anda kuatkan, dan anda renungkan.
Perlu kita ingat bahwa setiap sukses yang di raih seseorang tidak terlepas dari bayang-bayang kegagalan – termasuk di dalamnya kekecewaan, frustrasi, dan keterhinaan.
Mengingat-ingat kegagalan akan membuat diri kita merasa inferior dan kehilangan kepercayaan diri. Dan ini akan melenyapkan semangat dan keberanian anda.
Sebaliknya mengingat-ingat kesuksesan yang pernah anda alami, tidak peduli sukses sekecil apa pun akan merangsang kita untuk bersemangat dan menumbuhkan rasa percaya diri.
Anda bisa berlatih untuk menghadirkan kembali pengalaman sukses itu dengan cepat dan mudah melalui latihan sebagai berikut : Duduklah rileks, masuki keheningan saat ini. Setelah anda hening, Visualisasikan sukses-sukses anda sebelumnya. Munculkan gambar, suara & perasaan seperti yang pernah dialami sebelumnya. Dan nikmati pengalaman ini sampai perasaan semangat itu di bangkitkan. Upayakan untuk melakukan latihan ini setiap hari. Dengan melakukan ini anda bisa mempertahankan semangat sepanjang hari.
Rasa percaya diri itu sangat penting buat seseorang, karena kunci utama keberhasilan itu terletak pada kepercayaan pada diri sendiri, demikian di ungkapkan oleh Ralp Waldo Emerson., penulis puisi, esai dan filsuf.
Menumbuhkan rasa percaya diri itu merupakan tanggung jawab pribadi anda, sebab anda sendirilah yang akan menjalani kehidupan ini.

Minggu, 04 Juli 2010

Pentingnya Memodifikasi Citra Diri

Hukum alam mengatakan bahwa segala hal tidak ada yang permanen, akan terus terjadi perubahan di alam semesta ini. Perubahan mempunyai tujuan baik yaitu untuk evolusi dan tumbuh berkembang. Kita – sebagai manusia – yang tinggal di muka bumi ini merupakan bagian dari alam semesta ini. Kita juga merupakan subjek atas perubahan itu. Ketika anda menolak perubahan maka anda akan di perkecil atau di kerdilkan, dan anda akan menderita karenanya.
Citra diri seseorang tidak seharusnya statis dan kaku. Dia harus dinamis, dan terus menerus di perbaharui. Perubahan perlu di lakukan sesuai dengan pertumbuhan pengetahuan, kemampuan, minat-minat dan penemuan bakat-bakat anda, serta di sesuaikan dengan pertumbuhan kualitas diri anda saat ini. Di samping itu penyesuaian juga perlu di lakukan saat lingkungan di sekitar anda terjadi perubahan.
Tujuan untuk melakukan pembaharuan citra diri adalah agar menjadi lebih baik dan lebih sempurna dari waktu ke waktu. Sehingga anda bisa menampilkan kesan yang positif. Dan salah satu keuntungan yang bisa anda dapatkan adalah teman-teman anda, relasi-relasi anda, saudara-saudara anda akan lebih menyukai diri anda. Bila hal ini terjadi pada diri anda, tentu kebahagiaan akan anda rasakan.
Sebagai contoh, beberapa waktu yang lampau mungkin anda seorang yang kurang ramah, atau mudah tersinggung dan suka marah-marah; perilaku ini tentunya akan berdampak negatif pada hubungan-hubungan anda dengan orang lain. Teman-teman anda pasti akan menghindar dari anda. Bila sekarang anda sudah sadar, kemudian anda melakukan perubahan atas perilaku itu, anda berupaya memperbaiki perilaku yang kurang ramah ini agar menjadi lebih ramah., yang suka marah-marah menjadi lebih sabar. Tentu citra diri anda akan berubah menjadi lebih baik, dimana teman-teman anda akan mulai menyukai anda.
Mungkin dulu anda merasa diri sebagai orang yang bodoh, namun dengan berjalannya waktu dan betumbuhnya usia anda. Anda sadar bahwa diri anda memiliki kemampuan-kemampuan besar yang masih tersembunyi yang bisa anda manfaatkan untuk memperbaiki hidup anda. Jika itu anda yakini sebagai kebenaran tentang diri anda, jangan ragu-ragu lagi, munculkan potensi diri itu keluar dan ekspresikan diri anda sesuai dengan citra diri yang baru saja anda temukan itu. Dengan demikian anda telah melakukan pembaharuaan dalam hidup anda.
Memodifikasi citra diri dapat ada lakukan kapan saja. Anda tidak pernah terlalu muda atau terlalu tua untuk melakukan perubahan-perubahan. Anda bisa memulai hidup lebih sukses dan bahagia kapan saja dengan mengubah citra diri negatif yang menghambat hidup anda.

Kunci untuk melakukan pembaharuaan diri adalah :

1. Anda harus senantiasa mengamati diri anda. Anda harus terus mencari potensi yang masih tersembunyi. Sebab di dalam diri anda terdapat banyak potensi yang baik yang masih belum anda lihat. Anda harus tahu perkembangan diri anda sendiri.

2. Anda harus peka terhadap keberadaan diri anda. sikap dan perilaku anda harus bisa anda sadari. Dengan sadar akan sikap dan perilaku tersebut, anda akan lebih mudah melakukan perubahan. Biasanya orang yang tidak berubah karena dia tidak mengetahui sikap dan perilakunya sendiri.

3. Memilih citra-citra yang tepat sesuai kebenaran diri anda. Kalau anda tahu dengan pasti tentang siapa diri anda, akan memudahkan anda memilih citra diri yang sesuai untuk diri anda.

4. Lakukan modifikasi dengan pemrograman ulang citra diri anda, sehingga citra diri yang baru dapat menetap di dalam diri anda.

Memodifikasi citra diri adalah merupakan proses pembaharuan diri. Kita harus senantiasa memperbaharui diri, sebab kita harus terus menyempurnkan diri lebih baik dan lebih baik dari waktu ke waktu. Semakin baik citra diri kita, maka jalan menuju puncak keberhasilan akan semakin mudah.





Citra Diri mu di pengaruhi oleh Isi Pikiran mu

Ketika anda berpikir “ berbohong sekali-kali tak apa lah ! ”, maka anda akan melaksanakan perbuatan itu. Dan setelah perbuatan itu terjadi, anda telah membentuk suatu citra diri untuk diri anda sendiri. Bila ada satu kali, tentu pasti akan muncul yang kedua kalinya dan seterusnya. Setelah beberapa kali perbuatan yang sama di lakukan, citra diri anda akan terbentuk lebih kuat lagi. Dan pada akhirnya anda akan memiliki citra diri sebagai seorang pembohong. Orang-orang di sekeliling anda tentu juga akan mengetahui citra diri anda itu, sebab dia terpancar keluar dan dapat di lihat dan dirasakan oleh orang lain sewaktu berhubungan dengan anda.
Demikian halnya, jika anda cemburu – maksudnya anda sedang berpikir cemburu terhadap orang lain – rasa cemburu itu akan anda ekspresikan – mungkin dalam bentuk ucapan atau perbuatan – keluar dan bisa di lihat dan dirasakan oleh orang lain. Apa yang anda ekspresikan keluar itu terjadi secara otomatis, sebab pada ajaran Neuro Linguitic Programming ( NLP ) mengatakan bahwa Mind and Body is one system. Tubuh adalah sarana untuk mengalami dan merasakan apa yang anda pikirkan.
Demikian juga jika anda tidak senang terhadap seseorang dan orang tersebut membuat anda marah. Kemarahan itu juga akan terpancar keluar entah dalam bentuk ucapan atau perbuatan. Anda akan terlihat jelek di mata orang lain.
Kalau anda sedang curiga dengan seseorang, maka rasa curiga itu akan terpantul keluar. Walaupun anda hanya diam saja, tapi ekspresi wajah dan tubuh anda akan mencerminkan isi pikiran anda – kecurigaan itu.
Sebaliknya kalau anda sedang senang, gembira dan bahagia. Semua perasaan baik ini pun juga terpantul keluar. Anda akan menampilkan citra diri yang baik dan positif. Mungkin anda bisa tersenyum kepada orang lain, mungkin anda bisa ramah terhadap orang lain, mungkin anda bisa bermurah hati kepada orang lain. Perilaku ini sebetulnya merupakan bentuk dari citra diri positif anda.
Jadi citra diri anda itu entah baik atau buruk bersumber dari isi pikiran anda sendiri. Anda tidak bisa memerintah tubuh anda untuk bersikap dan berprilaku baik sementara isi pikiran anda sangat buruk. Bahasa tubuh anda itu selalu jujur, dia tidak pernah berbohong. Mungkin ucapan-ucapan anda bisa berbohong, tetapi tubuh anda tidak akan bisa berbohong.
Oleh karena itu bila anda ingin mengubah citra diri anda, tentulah harus di mulai dari pikiran. Selama pikiran anda masih buruk, anda akan kesulitan untuk berpikir positif dan berprilaku positif.

Bagaimana mengubah pikiran ?

Kalau anda ingin agar citra diri anda baik dan positif di mata orang lain, anda harus terlebih dahulu mengubah pemikiran-pemikiran yang selama ini sudah menetap sebagai program mental anda dan inilah yang perlu anda lakukan :

1. Kesadaran Diri

Terlebih dahulu anda harus sadar diri bahwa citra-citra yang anda miliki dan tampilkan saat ini kurang baik dan tidak meguntungkan buat diri anda. Akui kesalahan itu. Dan buatlah komitmen pada diri sendiri bahwa anda ingin merubah diri menjadi lebih baik.

2. Menetapkan citra-citra yang baru

Secara sadar anda memilih dan menetapkan citra-citra yang lebih baik dari pada citra sebelumnya. Dan yakini bahwa citra ini adalah sangat baik dan menguntungkan untuk diri anda, dan yang lebih penting citra yang baru itu adalah kebenaran yang hakiki diri anda. Misalkan kalau dulu anda suka cemburu, maka pilihkan suatu citra yang lain yang lebih baik – mungkin anda memilih bersyukur sebagai citra yang baru.

3. Pemrograman ulang.

Setelah anda menetapkan pilihan tentang citra-citra yang baru yang benar – benar anda yakini sebagai kebenaran hakiki diri anda. langkah selanjutnya adalah memprogram ulang pikiran anda.
Cara memprogram ulang bisa melalui affirmasi dan visualisasi, tetapi sebaiknya gunakan keduanya bersamaan atau satu-persatu.
Yang perlu anda ingat bahwa untuk memprogram ulang tentu membutuhkan waktu, kesabaran dan ketekunan, bila tidak program ini tidak akan menetap dengan sempurna.
Menurut Maxwell Maltz., dalam bukunya Psycho-Cybernetic, dibutuhkan waktu 21 satu hari terus menerus untuk pemrograman ini. Sedangkan menurut ajaran Psikologi membutuhkan waktu 90 hari. Namun begitu jangalah mempermasalahkan soal waktu ini, yang penting lakukan dengan sebaik-baiknya pemrograman itu dan lakukan setiap hari sampai benar-benar berhasil.

4. Praktekkan sehari-hari.

Setelah anda melakukan pemrograman ulang, sebaiknya tidak berhenti sampai disitu. Anda harus melanjutkan dengan tindakan nyata. Dalam hidup anda sehari-hari anda harus berupaya untuk mengaplikasikan citra-citra baru itu sewaktu anda berinteraksi dengan orang lain. Ini juga sangat penting. Sebab ketika anda sudah mengalami maka apa yang anda alami akan menjadi ingatan anda, dan ingatan ini akan terus mengingatkan anda untuk melakukan hal yang serupa di lain waktu.

5. Abaikan cemohan dan kritikan

Sebagai orang yang baru memulai perubahan diri, tentu akan banyak orang-orang di sekeliling anda yang terkejut. Keterkejutan mereka akan di ungkapkan lewat pujian dan celaan.
Bila teman-teman anda mencela perubahan diri anda, biarkan saja omongan mereka, tidak usah di masukkan dalam hati. Suatu saat mereka akan berhenti sendiri. Jangan larut dengan kritikan, cemohan dan ejekan orang-orang di sekeliling anda. Anda harus tetap sadar diri – ingat dengan komitmen yang telah anda buat. Kalau anda larut dengan kritikan dan cemoohan, anda pasti gagal mengubah diri anda.

Akhir kata, anda harus mengubah isi pikiran anda terlebih dahulu, barulah anda bisa mengubah citra diri anda. Mengubah citra diri berarti mengubah keseluruhan hidup anda.

Citra Diri Memadai, Realistik dan Positif

Mungkin di dalam hati, anda bertanya : seperti apakah citra diri yang memadai, realistik dan positif itu ?
Pada awalnya citra diri itu muncul pada gambaran mental, dia tidak kasat mata, hanya dapat anda lihat oleh mata pikiran anda, tetapi tidak bisa di lihat oleh orang lain. Ketika gambaran mental ini berubah menjadi ucapan maupun tindakan, maka dia berubah dari yang tidak kasat mata menjadi kasat mata, maksudnya orang lain dapat melihat dan mendengar ucapan serta perbuatan anda, secara umum orang mengenalkan dengan sebutan sikap dan perilaku.
Orang yang meggambarkan dirinya atau menilai dirinya secara negatif – mengganggap dirinya tidak bernilai, tidak punya kemampuan, tidak layak – cenderung merasa tidak puas pada dirinya sendiri. Semakin sering orang menilai negatif dirinya sendiri, dia akan semakin kecewa dan membenci dirinya sendiri. Lebih lanjut akan mempengaruhi rasa percaya pada diri – kehilangan rasa percaya diri.
Apa yang di pikirkan oleh seseorang, akan di ucapkan atau di lakukannya. Jika dia merasa dirinya tidak bernilai, maka akan di ekspresikan lewat perilaku yang negatif, misalnya mudah tersinggung, mudah marah, melakukan sesuatu yang bisa merugikan orang lain dan lain sebagainya.
Perilaku seperti ini akan tampak dan bisa di rasakan oleh orang lain, dan orang yang melihat serta merasakan dampak dari perilaku anda, akan memberikan penilaian terhadap diri anda, mereka akan melihat suatu citra yang muncul dari dalam diri anda, ini lah yang di kenal sebagai citra diri.
Jadi, seperti apa citra diri anda tampak di luar – positif atau negatif di mata orang lain – di pengaruhi oleh pemikiran anda tentang siapa diri anda. Bila anda menilai positif diri anda sendiri, sudah pasti ekspresi positif akan anda pantulkan keluar. Misalkan anda sedang merasa damai, tentu anda akan menampilkan sikap ramah, peduli dan menebarkan senyuman. Sebaliknya jika anda menilai negatif diri anda, ekspresi negatif akan terpantul keluar, misalkan anda sedang marah, anda akan menampilkan wajah yang seram, kaku dan tanpa senyuman.
Anda perlu melakukan eksplorasi diri, melihat ke dalam diri anda sendiri, mencari dan menemukan siapa sebenarnya diri anda itu.
Ketika anda mencari ke dalam diri, anda akan mengetahui kelebihan dan kelemahan yang anda miliki. Anda akan melihat dengan pasti seperti apa bakat dan kemampuan diri anda. Apa yang anda temukan dari dalam diri harus bisa anda terima apa adanya. Jangan pernah menolak keburukan yang ada di dalam diri anda. Ingatlah setiap orang juga punya keburukannya masing-masing. Terima itu dengan senang hati. Kalau anda bisa menerima keadaan diri anda sendiri, anda tidak akan lagi pernah membandingkan dengan siapa pun. Sebab membanding-bandingkan diri anda dengan siapa saja dapat mempengaruhi kepercayaan anda terhadap diri sendiri. Anda akan lebih banyak menemui kekecewaan. Dan inilah yang menjadi sumber masalah bagi diri anda.
Kalau anda membanding-bandingkan diri dengan orang lain, sebenarnya anda sedang merusak citra diri anda sendiri. Mengapa ? anda akan cenderung membandingkan kekurangan yang ada pada diri anda sendiri dengan kelebihan yang anda lihat dari orang lain, ini merupakan suatu perbandingan yang tidak adil. Perbandingan yang tidak adil akan membuat anda sendiri kecewa pada diri sendiri. Dan kekecewaan itu tentu akan anda ekspresikan keluar dalam bentuk perilaku yang negatif.
Citra diri yang memadai dan realistik bisa anda bentuk sendiri ketika anda sudah sadar diri tentang keberadaan diri anda. Sebab bila anda tidak sadar diri bahwa sikap dan perilaku anda itu buruk, anda juga tida sadar untuk memperbaiki diri. Anda bisa membentuk Citra Diri yang memadai dan realistik sesuai potensi yang anda miliki, maksudnya sesuai dengan apa yang anda inginkan tetapi tidak melampaui kemampuan yang anda miliki. Anda bisa menjadi siapa saja yang anda inginkan namun di sesuaikan dengan bakat dan kemampuan yang ada pada diri anda. Jangan berusaha untuk menjadi seperti orang lain, atau memaksakan kehendak untuk melampaui keterbatasan anda sendiri. Sebab ini akan berakibat buruk buat diri anda. mengapa ? ketika anda menjadi bukan diri anda – menjadi diri orang lain – kebebasan dan kedamaian akan menjauh dari diri anda sehingga anda akan banyak menemui kesulitan dan hambatan yang bisa membuat frustrasi.
Secara bertahan anda masih bisa melakukan perbaikan-perbaikan terhadap citra diri anda. Bila kemampuan anda semakin meningkat, atau anda menemukan sifat baik dari dalam diri yang ingin anda tampilkan, tentu anda bisa menyesuaikan citra diri anda saat ini dengan menyesuaikan dengan perkembangan dan peningkatan kemampuan-kemampuan baru itu.
Ingatlah selalu untuk terus mengembangkan dan menyesuaikan citra diri anda, sebab dia lah pondasi bagi kehidupan anda. Ketika citra diri anda semakin baik, maka kehidupan anda akan semakin baik pula.



Citra Diri Merupakan Cerminan Nilai Diri

Nilai adalah apa yang anda anggap penting dan anda hargai. Sesuatu yang anda anggap penting tentu itu bernilai buat anda, bukan ?
Kalau anda ingin membeli sebuah rumah, apa yang perlu anda pertimbangkan ?
Mungkin anda melihat lokasi tempat rumah itu berada, seperti apa kualitas bangunan rumah itu, seperti apa interior rumah itu, seberapa lebar jalan masuknya. Apa yang anda cari ini semuanya adalah merupakan nilai dari sebuah rumah. Dengan kata lain sesuatu yang penting buat anda.
Bila banyak terdapat hal-hal yang penting dari rumah itu, tentu anda akan menilai rumah itu sangat tinggi, tetapi bila hal-hal yang penting yang anda inginkan itu tidak begitu banyak, maka anda akan menilainya dengan lebih rendah terhadap rumah itu.
Nah.., sekarang bagaimana dengan Nilai Diri anda, apa yang menurut anda penting yang harus anda miliki di dalam diri anda sehingga anda bernilai di mata orang lain.
Sekalii lagi, nilai adalah sesuatu yang anda anggap penting, anda hargai dan membuat anda termotivasi untuk mengejar sesuatu yang anda anggap penting tersebut.
Kalau anda menganggap “ Uang “ adalah penting, anda dengan sendirinya akan memfokuskan diri untuk mengejar uang ; anda akan memutar otak anda untuk mendapatkan ide- ide kreatif, menciptakan sesuatu yang bermanfaat bagi orang lain, mengkomunikasikan produk dan jasa anda kepada publik, agar bisa mendapatkan uang sehingga keinginan anda terwujud. Kalau anda menganggap penting tentang “ Kesehatan “ anda bisa termotivasi menjalani hidup sehat, dengan sukarela anda akan menjalani olah raga dengan teratur, memilih makanan yang menyehatan, beristirahat cukup dan lain sebagainya. Jika sukses itu penting bagi kehidupan anda, dengan sendirinya anda akan bergerak mengejar kesuksesan tersebut, anda akan belajar lebih banyak agar bisa menjadi orang yang unggul, bekerja lebih keras, memanfaatkan waktu dengan sebaik – baiknya, bergaul dengan orang – orang sukses, melakukan tindakan – tindakan yang terfokus pada tujuan.
Tetapi ketika kita salah memberikan suatu nilai untuk diri kita, maka kita akan mengejar sesuatu yang salah dan dampaknya mungkin kegembiraan maupun kebahagiaan yang anda peroleh itu hanyalah semu belaka.
Apakah anda akan termotivasi, bergairah, bersemangat dan mengalami kebahagiaan , sangat bergantung dari nilai – nilai apa yang anda anut.
Jika anda ingin sukses, tetapkanlah nilai – nilai yang selaras dengan apa yang menjadi tujuan anda. Nilai yang selaras akan memberikan energi pendorong bagi anda, juga sebagai kompas untuk arah hidup anda, serta merupakan dasar pertimbangan dalam setiap pengambilan keputasan penting menyangkut hidup anda. Inilah yang menggerakkan diri anda untuk mengejar tujuan dan sasaran yang anda tetapkan.
Anda perlu meluangkan waktu untuk merenungkan dan menyusun nilai – nilai penting anda, bertanyalah pada diri anda “ apa yang aku anggap penting ? “ ; tuliskan nilai – nilai anda itu ; lalu berikan definisi atas setiap nilai yang anda tuliskan itu, sebagai pedoman – misalnya anda menetapkan kesehatan sebagai nilai diri anda - untuk memberikan definisi atas nilai tersebut bertanyalah pada diri anda lagi “ apa yang harus terjadi agar aku …” sehat “…. ? “. Setelah anda mendefiniskan nilai anda itu lalu jalani hidup anda sesuai dengan nilai – nilai tersebut.
Apa yang menjadi nilai-nilai anda akan tercermin keluar, kalau anda menganggap penting tentang kesehatan, maka anda akan berupaya keras agar bagaimana anda tetap bisa sehat, dan perilaku ini muncul sebagai citra diri anda. Tanpa anda sadari anda telah menampilkan suatu citra diri sebagai orang yang sehat. Jadi nilai-nilai yang anda anut serta anda jiwai dan terserap sampai ke saraf-saraf, maka dia akan muncul sebagai Citra Diri.

Ada kemungkinan anda bisa salah dalam menetapkan suatu nilai bagi diri anda. Bila nilai-nilai yang anda tetapkan menimbulkan kejanggalan, hambatan atau terjadi pertentangan dalam diri anda, hal ini terjadi karena munculnya ketidak selarasan antara keinginan dan nilai itu. Disini pasti terjadi kekeliruan dalam penetapan nilai diri. Dalam hal ini, anda harus cepat sadar diri , kemudian segera perbaiki nilai-nilai anda itu, Nilai yang tepat akan mendorong, sedangkan nilai yang salah akan menghambat.
Di sini anda harus peka terhadap dampak dari nilai diri yang anda tetapkan itu, anda harus monitor sampai sejauh mana dampak nya, jika memberikan dorongan dan semangat, maka nilai itu sudah tetap, tetapi bila mengganggu atau menghambat maka nilai itu perlu di sesuaikan atau di perbaiki atau di ganti.

Tetapkan apa yang penting untuk hidup anda, untuk kebahagiaan anda, dan jalanilah dengan tulus dan ikhlas sesuai ketetapan yang telah anda buat itu.





Kebiasaan mu membentuk Citra Diri mu

Malas dan menunda-nunda pekerjaan adalah suatu sikap dan perilaku yang buruk. Namun orang yang melakukannya sering kali tidak sadar akan konsekwensi dari perbuatan itu. Perbuatan ini – malas dan menunda-nunda pekerjaan – tentu dapat di lihat oleh orang lain, dimana seseorang yang melihatnya akan mengasumsikan bahwa orang yang melakukan itu tentu tidak baik - citra diri nya negatif. Malas dan menunda-nunda ini merupakan suatu kebiasaan, dimana kebiasaan ini di awali dari pikiran. Stephen R.Covey., penulis buku seven habits yang terkenal itu, pernah mengatakan bahwa : “ apa yang di pikirkan akan berubah menjadi tindakan. Tindakan yang di ulang-ulang akan menjadi sebuah kebiasaan “. Jadi kebiasaan itu tidak datang begitu saja. Ada penyebab terjadinya.
Pada awalnya orang berpikir bahwa bekerja itu sangat membosankan, atau tidak menyenangkan. Karena dia berpikir bahwa bekerja itu tidak menyenangkan, maka dia merasa malas untuk bekerja. Perasaan malas inilah yang kemudian mendorong orang tersebut untuk benar-benar bermalas-malasan, maksudnya apabila tubuh telah mengalami, maka tindakan sebetulnya telah terjadi. Disini telah terjadi suatu perbuatan atau tindakan “ malas bekerja “ kemudian esok harinya pikirannya mengatakan hal yang sama, kemudian tindakan terjadi lagi – tidak bekerja lagi karena malas, demikian dan seterusnya. Dan pada akhirnya kebiasaan itu terbentuk. Bila kebiasaan ini telah terbentuk sangat kuat, maka citra diri seseorang itu sudah menjadi mantap. Bila kebiasaan buruk itu sudah mantap, maka citra diri negatif itu pun juga sudah mantap – alias mengakar.
Ketika kebiasaan itu telah terbentuk, maka sebenarnya anda telah membentuk sebuah program mental pada pikiran anda, program ini di kenal dengan sebutan pola pikir. Bila suatu pola pikir telah terbentuk, maka semua stimulus – informasi akan di proses sesuai dengan pola pikir yang telah ada itu. Seperti kasus di atas – malas – bila orang yang telah mempunyai kebiasaan malas di berikan masukan, maka masukan itu akan di proses dengan pola pikirnya sendiri. Dia akan sulit menerima masukan-masukan dari orang lain.
Oleh karena itu bila anda mempunyai pegawai atau anak sendiri yang malas, sampai anda berbuihi-buih menasehatinya atau sampai marah-marah, dia akan tetap seperti semula – tetap malas. Jadi anda tidak usah heran.
Pada dasarnya kebiasaan apa pun bisa di ubah, namun untuk kebiasaan yang sudah sangat mengakar memang agak sulit mengubahnya. Selain itu mengubah kebiasaan itu membutuhkan waktu, kesabaran dan ketekunan.
Kalau anda ingin mengubah kebiasaan-kebiasaan buruk anda, bisa anda lakukan bila anda sadar diri. Sadar bahwa kebiasaan lama itu sangat merugikan. Anda harus mengakui kesalahan bahwa anda telah melakukan kebiasaan buruk itu. Kemudian anda harus menginginkan perubahan dengan sangat kuat.
Selanjutkan tetapkan suatu kebiasaan baru sebagai penganti kebiasaan lama, kemudian lakukan pemrograman ulang pikiran anda agar pola pikir anda berubah. Dan yang terakhir anda harus mempraktekkan kebiasaan baru itu dalam kegiatan sehari-hari. Disini butuh kedisiplinan dalam mempraktekkan kebiasaan baru itu. Bila dalam praktek anda masih belum sempurna, anda harus mengulanginya lagi, dan lagi sampai sempurna dan tertanam kuat dalam pikiran dan tindakan anda. Pantaulah perkembangan diri anda dari hari ke hari untuk mengetahui sudah sampai seberapa baik perubahan yang anda lakukan itu.
Bila anda ingin merubah kebiasaan lama yang buruk dengan cepat, sebaiknya anda berkonsultasi dengan ahli Hypno-Therapy dan anda pun bisa minta tindakan hypnosis di lakukan pada diri anda oleh Hypno-Therapiest.

Jangan membiarkan kebiasaan-kebiasaan buruk merusak citra diri anda. Rubahlah kebiasaan buruk dan tidak bermanfaat itu, sebab kebiasaan-kebiasaan buruk itu akan merugikan anda sendiri – dalam pekerjaan, karier dan bisnis.





Apa manfaat Citra Diri bagi anda

Ketika anda tahu pasti siapa diri anda, dan apa yang anda mau, anda akan melaksanakannya dengan penuh rasa percaya diri. Pendirian ada tidak mudah goyah. Anda akan mampu untuk bertekun dan sabar dalam upaya untuk meraih tujuan serta sasaran anda. Anda tidak akan mudah untuk berputus-asa ketika mengalami kegagalan, anda akan bisa menerima kegagalan ini dengan lapang hati dan dengan penuh rasa percaya diri bangkit kembali.
Sebaliknya bila anda tidak mengenali diri anda, maka anda akan hidup penuh dengan keragu-raguan, ketakutan, kecemasan dan menjalani hidup berdasarkan untung-untungan semata. Dan inilah yang membuat hidup anda semakin tidak tenang dan damai.
Dalam kehidupan kita sehari-hari – baik dalam pekerjaan, karier dan bisnis - sangat di pengaruhi oleh Citra Diri kita sendiri. Seperti apa anda menggambarkan dan menilai diri anda sendiri, maka itulah yang akan menjadi siapa anda yang sebenarnya.
Kalau anda merasa tidak layak untuk berhasil dalam hidup ini, sudah pasti kegagalan berada pada genggaman tangan anda. Anda akan menemukan jalan untuk menuju pada kegagalan.
Sebaliknya jika anda percaya pada kemampuan yang anda miliki, dan juga anda tahu dengan jelas serta pasti apa yang menjadi sasaran dalam hidup anda, maka kemungkinan untuk berhasil sangatlah tinggi.
Jadi sesungguhnya keberhasilan atau kegagalan itu kita sendiri yang menciptakannya, lewat pembentukan citra-citra di dalam pikiran.

Menurut Maxwell Maltz., penulis buku Psycho-Cybernetic mendefinisikan bahwa Citra Diri adalah suatu ide atau kepercayaan tentang diri sendiri yang terbentuk dalam gambaran mental yang di yakini sebagai kebenaran pada diri sendiri, dengan kata lain Citra Diri merupakan Gambaran tentang diri atau konsepsi anda sendiri : “ seperti apa aku ini ? “.
Mempelajari Citra Diri adalah belajar untuk mengenali diri sendiri, belajar untuk melihat ke dalam diri sendiri, mencari dan menemukan citra-citra yang sesuai dengan diri kita.
Mempelajari Citra Diri juga merupakan pengetahuan tentang bagaimana kita mempersepsikan – menggambarkan dan menilai – diri kita sendiri, maksudnya secara sadar memberikan penilaian-penilaian yang memadai, realistik dan positif pada diri sendiri, bukan suatu penilaian yang fiktif. Sebab penilaian anda terhadap diri sendiri sangat mempengaruhi sikap, perilaku, perasaan dan kemampuan-kemampuan anda, bila anda mampu menilai diri anda secara memadai, realistik dan positif, maka anda akan memiliki rasa percaya diri yang sehat serta bersemangat.
Membangun Citra Diri yang memadai, realistik dan positif merupakan pondasi dari keberadaan diri kita. Apakah anda merasa bahagia atau tidak ; apakah akan sukses atau gagal ; apakah anda merasa puas atau kecewa ; apakah anda merasa bebas atau terbelenggu, di pengaruhi oleh citra-citra yang anda bentuk di dalam pikiran anda. Oleh karena itu bila anda mengubah citra-citra yang negatif yang selama ini anda genggam maka anda akan mengubah keseluruhan hidup anda.
Upaya anda untuk mengubah citra diri akan sangat bermanfaat bagi kehidupan anda, tidak ada upaya yang serius yang tidak menghasilkan manfaat.

Apa Manfaat Citra Diri yang Memadai, Realistik dan Positif ? :



 Rasa Percaya Diri

Bila anda mengetahui potensi diri anda, maka anda akan lebih percaya diri, dan inilah kunci utama keberhasilan seseorang.

 Semangat dan Gairah Hidup

Kalau anda mengetahui potensi diri anda, anda akan hidup lebih bersemangat dan penuh gairah.

 Keberanian

Ketika rasa percaya diri itu tumbuh, anda akan berani merealisasikan apa yang telah menjadi tujuan dan sasaran hidup anda. Anda akan berani mengambil resiko.

 Kebebasan

Ketika anda telah menemukan potensi diri serta merasa percaya diri, anda akan merasa hidup lebih bebas, bebas dari ketakutan dan keraguan.

 Harga Diri ( Self-Esteem )

Bila anda menerima keberadaan diri anda, menerima kelebihan maupun kekurangan diri anda, anda akan mencintai diri anda. Rasa cinta pada diri sendiri inilah yang menjadi landasan untuk menjadi diri sendiri. Dan ketika anda mampu menjadi diri sendiri, maka self-esteem anda akan meningkat.

 Kedamaian dan Kebahagiaan

Dengan menemukan siapa diri anda – menemukan citra-citra yang memadai, realistik dan positif – pintu kebebasan terbuka untuk anda, dimana anda akan bisa merasakan kedamaian dan kebahagiaan. Anda bisa bahagia dengan keberadaan diri anda sendiri.

 Keberhasilan dalan hidup

Kunci keberhasilan dalam hidup adalah percaya pada diri sendiri, untuk mempercayai diri sendiri, kita perlu menggali dari dalam diri untuk menemukan potensi diri yang tersembunyi.
Dengan membangun citra diri yang memadai, realistik dan positif, sesungguhnya anda membangun jalan keberhasilan diri anda sendiri.

Akhir kata, Jangan biarkan citra-citra negatif mengusai pikiran anda; Change your self-image, change your life. Dengan mengubah citra diri menjadi memadai, realistik dan positif, maka buah-buah manis akan anda petik di masa yang akan datang.