Kalau anda di tanya siapa kah diri mu ? apa yang akan anda jawab ?
Perhatikan jawaban anda itu, anda pasti akan menjawab tentang profesi atau jabatan anda. betul- tidak ? ini adalah jawaban tentang peran anda, tetapi bukan jawaban yang menunjukkan tentang identitas diri – jati diri – anda yang sebenarnya ( sejati ) . Identitas diri sejati anda bukanlah apa saja yang tercantum dalam KTP, atau peran-peran anda seperti guru, manager, pengusaha, pejabat, siswa, dokter, supir dan lain sebagainya, tetapi tentang apa saja yang menjadi kelebihan-kelebihan, kekurangan-kekurangan dan sifat-sifat universal yang ada di dalam diri anda.
Anda adalah anda, anda adalah unik. Maka jadilah diri anda sendiri.
Jangan pernah membanding diri anda dengan siapapun, jangan pernah mencoba untuk menjadi seperti orang lain, dan jangan pernah berprilaku seperti orang lain. Semua ini akan membuat anda menderita - hidup tidak bebas, dan lebih banyak berpura-pura.
Carilah apa saja yang menjadi kelebihan-kelebihan diri anda, terimalah dengan lapang dada dan penuh syukur apa saja yang menjadi kekurangan diri anda, ini perlu anda renungkan secara mendalam. Anda tentu tahu bahwa setiap orang tentu memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing termasuk saya dan diri anda. Tidak usah mempermasalahkan kekurangan itu. bahkan kekurangan itulah yang kemudian bisa menjadi kelebihan diri kita, ya ndak ?. Untuk menjadi diri sendiri kuncinya adalah kerelaan untuk menerima diri sendiri apa adanya dan bersyukur atas apa yang kita miliki – kelebihan kelebihan dan juga kekurangan-kekurangan yang kita miliki.
Janganlah anda mencemaskan kekurangan-kekurangan diri anda, melainkan fokuskan pada apa yang menjadi kelebihan-kelebihan anda, dengan demikian anda baru bisa mencintai diri anda. Dengan menerima kekurangan yang ada pada diri anda, barulah timbul keikhlasan dan kecukupan hati, dan inilah yang membuka pintu hati anda untuk mencintai diri anda sendiri. Selama anda belum merasa berkecukupan hati, mustahil anda bisa mencintai diri anda. contoh yang paling sederhana adalah kalau anda masih suka marah kepada orang lain, benci dan cemburu kepada orang yang lebih sukses dari pada anda, itulah petunjuk bahwa anda sesungguhnya jengkel, atau membenci diri anda sendiri tanpa anda sadari. Sedangkan bila anda bisa ikut bahagia dan bergembira atas kesuksesan orang lain, tandanya anda sudah berkecukupan hati, sehingga anda bisa berbagi suka dan duka tanpa tanpa ada perasaan cemburu , dengki dan benci.
Selanjutnya bila anda sudah mampu mencintai diri anda, barulah muncul rasa hormat kepada diri anda, dan self-esteem ( harga diri ) anda mulai meningkat. Rasa hormat dan harga diri ini pada akhirnya akan membimbing anda pada keberanian untuk menjadi diri sendiri.
Ketika seseorang telah menjadi dirinya sendiri, dia tidak lagi terpengeruh oleh omongan orang lain – kritik, celaan, dan gosip-gosip – serta tidak lagi terpengaruh oleh keadaan lingkungan – seperti penolakan, hambatan dll. Lebih jelasnya dia bisa merasa senang dan bahagia walaupun situasinya tidak menguntungkan dirinya.
Setiap orang mempunyai sifat-sifat universal di dalam dirinya, namun karena dirinya belum merasa berkecukupan, maka sifat-sifat universal ini tidak bisa muncul ke permukaan.
Sifat-sifat universal ini antara lain : kerelaan menolong orang lain, murah hati, sabar, penyayang, dermawan, lemah lembut dan lain sebagainya. Dengan mencintai diri anda sendiri, maka sifat-sifat ini akan muncul ke permukaan dan tersalur kepada orang lain. Ketika anda mengekspresikan sifat – sifat ini kepada orang lain, sebenarnya itu adalah ekspresi Tuhan yang muncul melalui diri anda. Jadi jangan menghalangi Tuhan mengekspresikan diri. Halangan itu sebetulnya hanyalah kurangnya kerelaan membuka pintu hati anda, dan saat pintu hati anda tertutup, maka anda pun menutup atau menghalangi jalan sukses anda sendiri.
Bukalah pintu hati anda untuk menerima segala kekurangan dengan apa adanya, inilah jalan menuju ketenangan batin dan kedamaian, dan lewat inilah anda bisa membangun pondasi keberhasilan anda yang kokoh.
Ingatkan kepada diri anda agar : Setiap hari lebih mengenali diri sendiri.
Bersambung …….