Bagaimana rasanya kalau anda berada di antara sekelompok orang-orang yang wajahnya kaku, tegang, dingin dan tanpa senyum sedikit pun ? apa lagi kalau mereka itu mempunyai kebiasaan untuk mudah tersinggung dan marah ?
Berada di antara sekelompok orang-orang seperti ini tentu sangatlah tidak nyaman. Ingin rasanya menjauh dari mereka-mereka itu.
Senyuman sering kali di sepelekan oleh banyak orang, mereka enggan tersenyum dengan kekawatiran bahwa orang yang di beri senyuman akan ngelunjak atau di salah artikan. Selain itu mereka juga mencoba untuk menjaga image ( jaim ) agar kelihatan berwibawa dan terhormat. Dan yang terakhir orang enggan tersenyum di sebabkan karena pikirannya sedang kacau, dimana banyak masalah yang sedang berkecamuk di dalam pikirannya. Inilah penyebab utama orang sulit untuk tersenyum.
Mungkin kita kurang menyadari bahwa sikap mudah tersinggung, mudah marah dan memasang tampang dingin tanpa senyuman itu bisa menyakiti orang lain dan juga berdampak tidak baik bagi perkembangan emosional dan spiritual diri kita sendiri. Menurut Henepola Gunaratana., Guru Spiritual dan penulis buku Delapan Langkah Meditasi Menuju Kebahagiaan : “ Orang yang tidak bahagia cenderung membuat orang lain tidak bahagia “.
Kalau pikiran anda sedang kacau dimana banyak masalah yang sedang anda hadapi, anda akan sulit tersenyum kepada istri atau suami dan anak-anak anda, dan ini tentunya menyakitkan bagi mereka. Dengan cemberut apalagi marah kepada istri atau suami dan anak-anak anda, anda sebetulnya sedang mengekspresikan ketidak-bahagiaan anda kepada mereka, sehingga merekapun ikut merasa tidak bahagia atas sikap dan perilaku anda.
Senyuman merupakan ekspresi alami dari rasa bahagia yang di alami seseorang, selain itu senyuman juga merupakan berkat Tuhan yang perlu di salurkan kepada orang-orang di sekeliling kita. Kalau anda sedang merasa senang atau bahagia, tentu ada seberkas senyuman merekah dari bibir anda. Kalau anda sedang senang, tentu di dalam diri anda akan muncul kerelaan untuk berbagi dengan orang lain.
Dengan memberikan senyuman kepada orang lain, sebetulnya anda sedang memberikan kebahagiaan bagi orang lain. Ini merupakan perilaku yang perlu kita kembangkan. Jangan pelit untuk memberikan senyuman, karena dengan memberi senyuman maka anda pun juga akan merasakan kebahagiaan.
Mungkin kita perlu mengingat bahwa kehadiran kita di tengah-tengah banyak orang adalah untuk membahagiakan orang lain, dan hanya dengan memberikan senyuman yang manis yang anda miliki, anda sudah bisa membahagiakan orang lain. Jadi anda tidak perlu mencari cara yang rumit untuk membahagiakan orang lain, berikan saja senyuman yang anda miliki, itu sudah memadai. Senyuman yang manis dan keluar secara tulus itulah sebenarnya yang menjadi obat dan penyembuh luka batin bagi orang lain.
Untuk menyakinkan kepada anda betapa pentingnya senyuman itu, ada baiknya anda simak tulisan ini : “ Jangan menahan kebaikan dari pada orang-orang yang berhak menerimanya, padahal engkau mampu melakukannya “ . di kutip dari Kitab Amsal 3 : 27
Berikanlah senyum manismu yang tulus kepada siapa saja, dengan demikian anda telah berbuat baik kepada banyak orang.
Salam Bahagia dan Sejahtera.
Berada di antara sekelompok orang-orang seperti ini tentu sangatlah tidak nyaman. Ingin rasanya menjauh dari mereka-mereka itu.
Senyuman sering kali di sepelekan oleh banyak orang, mereka enggan tersenyum dengan kekawatiran bahwa orang yang di beri senyuman akan ngelunjak atau di salah artikan. Selain itu mereka juga mencoba untuk menjaga image ( jaim ) agar kelihatan berwibawa dan terhormat. Dan yang terakhir orang enggan tersenyum di sebabkan karena pikirannya sedang kacau, dimana banyak masalah yang sedang berkecamuk di dalam pikirannya. Inilah penyebab utama orang sulit untuk tersenyum.
Mungkin kita kurang menyadari bahwa sikap mudah tersinggung, mudah marah dan memasang tampang dingin tanpa senyuman itu bisa menyakiti orang lain dan juga berdampak tidak baik bagi perkembangan emosional dan spiritual diri kita sendiri. Menurut Henepola Gunaratana., Guru Spiritual dan penulis buku Delapan Langkah Meditasi Menuju Kebahagiaan : “ Orang yang tidak bahagia cenderung membuat orang lain tidak bahagia “.
Kalau pikiran anda sedang kacau dimana banyak masalah yang sedang anda hadapi, anda akan sulit tersenyum kepada istri atau suami dan anak-anak anda, dan ini tentunya menyakitkan bagi mereka. Dengan cemberut apalagi marah kepada istri atau suami dan anak-anak anda, anda sebetulnya sedang mengekspresikan ketidak-bahagiaan anda kepada mereka, sehingga merekapun ikut merasa tidak bahagia atas sikap dan perilaku anda.
Senyuman merupakan ekspresi alami dari rasa bahagia yang di alami seseorang, selain itu senyuman juga merupakan berkat Tuhan yang perlu di salurkan kepada orang-orang di sekeliling kita. Kalau anda sedang merasa senang atau bahagia, tentu ada seberkas senyuman merekah dari bibir anda. Kalau anda sedang senang, tentu di dalam diri anda akan muncul kerelaan untuk berbagi dengan orang lain.
Dengan memberikan senyuman kepada orang lain, sebetulnya anda sedang memberikan kebahagiaan bagi orang lain. Ini merupakan perilaku yang perlu kita kembangkan. Jangan pelit untuk memberikan senyuman, karena dengan memberi senyuman maka anda pun juga akan merasakan kebahagiaan.
Mungkin kita perlu mengingat bahwa kehadiran kita di tengah-tengah banyak orang adalah untuk membahagiakan orang lain, dan hanya dengan memberikan senyuman yang manis yang anda miliki, anda sudah bisa membahagiakan orang lain. Jadi anda tidak perlu mencari cara yang rumit untuk membahagiakan orang lain, berikan saja senyuman yang anda miliki, itu sudah memadai. Senyuman yang manis dan keluar secara tulus itulah sebenarnya yang menjadi obat dan penyembuh luka batin bagi orang lain.
Untuk menyakinkan kepada anda betapa pentingnya senyuman itu, ada baiknya anda simak tulisan ini : “ Jangan menahan kebaikan dari pada orang-orang yang berhak menerimanya, padahal engkau mampu melakukannya “ . di kutip dari Kitab Amsal 3 : 27
Berikanlah senyum manismu yang tulus kepada siapa saja, dengan demikian anda telah berbuat baik kepada banyak orang.
Salam Bahagia dan Sejahtera.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar