Minggu, 03 Juli 2011

Ketidak-bahagiaan

Ketidak-bahagiaan terjadi pada diri seseorang di karenakan orang tersebut sedang di kuasai oleh ego dirinya sendiri. Ego diri senantiasa membuat seseorang tidak bahagia yang di tampilkan dalam bentuk Ketidak-puasan, ketidak-cukupan, kekecewaan, kemarahan, perasaan cemburu dan benci. Ego suka mengatakan bahwa “ kamu seharusnya lebih baik dari pada orang lain “ ; “ kamu seharusnya lebih sukses daripada orang lain “ ; “ kamu seharusnya lebih kaya daripada orang lain “. Selain itu ego diri juga suka mengatakan pada dirinya sendiri “ apa kata orang lain kalau kamu seperti ini ? “ , kalimat yang di sampaikan ini, pada akhirnya membuat diri kita menjadi berperilaku menurut pandangan orang lain, yang kebenarannya belum tentu seperti itu. Tetapi kita sudah terlanjur membuat perilaku yang tidak sesuai dengan keinginan diri sendiri. Ini juga menjadi penyebab orang semakin tidak nyaman – menderita, karena harus berprilaku menurut pandangan orang lain, bukan murni karena dirinya sendiri.
Pada dasarnya kita bereaksi terhadap pikiran kita sendiri, ego tahu akan hal ini , oleh karena itu ego suka mengelabuhi pikiran kita, ego mengarang sebuah cerita yang membangkitkan perasaan negatif, emosi negatif adalah energi yang mendorong kita untuk bereaksi, sehingga kita bereaksi sesuai dengan pikiran itu. Setelah kita bereaksi, maka ego akan semakin menyukai, dan dia menang dalam menguasai diri kita.
Ego selalu bertentangan dengan kedamaian dan kebahagiaan, dia suka kalau kita tidak bahagia, karena dengan begitu dia mempunyai kuasa untuk menguasai diri kita. Mengombang-ambingkan kehidupan kita dengan cerita khayalan atau ilusi yang seolah-olah benar menurut pikiran kita, agar kita bereaksi terhadap pikiran itu.
Ketidak bahagiaan itu sebetulnya sangat menyakitkan, tetapi kita sering kali tidak sadar bahwa kita sedang menderita, sebab kita berbuai oleh cerita-cerita khyalan atau ilusi yang di buat oleh ego, memang ego sangat pandai membuat cerita yang seolah-olah benar itu untuk membuat kita semakin tidak sadar diri.
Jika anda mencintai diri anda, tentu anda akan menginginkan kebahagiaan, sebab kebahagiaan itu akan membuat hidup anda semakin sehat , damai, tenang dan sejahtera.
Kunci untuk menemukan kebahagian itu sendiri tentunya kita harus melepaskan diri dari gengaman ego ini, jika tidak, maka kebahagiaan itu sulit untuk di peroleh. Kebahagiaan itu sendiri sebetulnya sudah ada di dalam diri kita, namun karena kita tidak sadar bahwa kita sedang di permainkan oleh ego, maka kebahagiaan itu tertutupi oleh selimut tebal dari khayalan yang di buat oleh ego. Yang akhirnya kita tidak mampu melihat secara jernih ke dalam diri kita sendiri.
Ketika kita mengamati secara mendalam ke dalam diri kita sendiri, kita akan mulai mengetahui seperti apa peran ego di dalam diri kita. Dari situ kita bisa mulai melepaskan diri dari genggaman ego tersebut. Hanya dengan cara seperti ini barulah kita terbebaskan.

Cara menemukan kebahagiaan di dalam diri :
1.      Kita harus mulai mengaktifkan kesadaran diri - kepekaan. Sadari bahwa ketidak bahagiaan itu sangat menyakitkan. Ketidak-bahagiaan itu bisa menimbulkan banyak penyakit di dalam tubuh fisik kita. Ketidak-bahagiaan itu adalah ciptaan ego yang selalu menginginkan diri kita untuk terus mengalami kesakitan.
2.      Ketika kita sudah menyadari semua ini, sekarang mulailah melihat ke dalam. Bila anda merasa tidak bahagia, amati ketidak-bahagiaan itu, rasakan ketidak bahagiaan itu, selanjutnya kita harus menerima keadaan tidak bahagia itu apa adanya, jangan sekali-kali menolak atau melawan atau menyalahkan orang lain. Terima keadaan itu apa adanya. Dengan menerima keadaan itu apa adanya, kita akan merasa mulai lega. Kita akan semakin sadar bahwa selama ini kita sudah di perdaya oleh ego kita sendiri.
3.      Jika kita merasakan suatu perasaan negatif, apapun perasaan negatif itu, jangan mencoba untuk melawannya, amati saja perasaan itu, terima apa adanya dan kemudian temukan apa yang sedang ada di dalam pikiran kita. Kita mempunyai kemampuan untuk mengamati isi pikiran kita, jika kita mau mengatifkan kesadaran kita.
4.      Setelah kita menemukan apa yang sedang kita pikirkan, yang kita temukan saat kita mengamati perasaan kita, maka langkah selanjutnya ubahlah pikiran kita. Pikirkan sesuatu yang anda ingin pikirkan, tetapi pikirkanlah sesuatu yang positif dan baik untuk diri anda. Ketika kita mengubah pikiran itu, secara tiba-tiba perasaan kita akan mulai membaik.
5.      Ketika kita mengamati perasaan negatif dan mulai mencari apa yang sedang terjadi di dalam pikiran kita – aktivitas yang sedang terjadi di dalam pikiran, maka ego itu akan kehilangan kekuasaannya, ego akan runtuh. Kita tidak di kuasai lagi oleh ego. Kita menjadi terbebaskan. Perasaan baik akan muncul – bahagia.
6.      Bila kita sudah terampil dalam mengamati perasaan dan melihat isi pikiran kita, terus tingkatkan kemampuan itu, dan yang lebih penting tingkatkan Kesadaran diri – Kepekaan. Begitu kita mulai merasa tidak nyaman – perasaan negatif muncul, kita harus sudah mulai sadar – dengan segera mulai mengamati perasaan itu. Tujuannya agar perasaan itu tidak membangkitkan kekuatan ego lagi, agar ego tidak hadir.
7.      Pelita hati – Cahaya kesadaran, terus-menerus menerangi pikiran kita agar pikiran kita tidak dalam kondisi kegelapan. Dengan membangkitkan Kesadaran – kepekaan, sebetulnya kita sedang menyalakan Pelita Hati – Cahaya Kesadaran. Kita perlu mengaktifkan Kesadaran kita setiap saat agar kita peka untuk melihat dan merasakan aktivitas pikiran dan emosi kita, sehingga pikiran dan emosi kita tidak di kuasai oleh ego diri.

Semoga semua orang mampu menyalakan Cahaya Kesadaran – Pelita Hati di dalam dirinya, semoga semua orang berbahagia.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar