Di sebuah desa di pinggiran hutan, ada tiga anak muda yang pekerjaan sehari-harinya mencari kayu bakar di hutan. Potongan kayu-kayu kecil yang ada di hutan itu dikumpulkan, lalu di jual ke desa lain, dan hasil penjualannya di pergunakan untuk membeli kebutuhan hidup mereka dan keluarganya.
Suatu ketika mereka bertiga bersama-sama pergi ke hutan untuk mencari kayu bakar, di sebuah semak-semak sewaktu mereka memunggut kayu, disitu terdapat sebuah kotak yang sangat aneh, mereka mendekatinya, lalu membuka kotak itu, dan mereka sangat terkejut, rupanya di dalam kotak itu terdapat begitu banyak perhiasan yang terbuat dari emas. Lalu mereka bertiga berembuk dan keputusannya adalah perhiasan yang mereka temukan itu akan di bagi tiga.
Namun sebelum perhiasan itu di bagi, mereka terlebih dahulu sepakat untuk makan terlebih dahulu, lalu salah seorang yang lebih senior meminta temannya yang lebih yunior untuk mengambil sebatang emas dan pergi ke desa untuk membeli makanan yang paling enak di desa itu. Pemuda yang paling yunior ini menurut, kemudian mengambil sebatang emas dan lalu pergi ke desa untuk membeli makanan.
Ketika pemuda yang yunior ini meninggalkan teman-temannya di semak-semak itu, kedua pemuda yang masih tinggal di semak-semak itu lalu terpikir suatu pikiran negatif. Mereka berdua berencana untuk membunuh teman yang yunior ini agar perhiasan itu bisa mereka bagi hanya berdua saja, dengan begitu masing-masing akan mendapatkan bagian lebih banyak.
Sewaktu pemuda yang berangkat pergi untuk membeli makanan, tiba-tiba dia juga terpikir suatu pikiran negatif, dia berpikir, jika makanan yang saya beli ini saya beri racun, dan mereka berdua makan, mereka pasti akan meninggal, dengan demikian perhiasan itu akan menjadi miliknya. Benar setelah dia membeli makanan, dia lalu mampir ke sebuah kedai yang menjual racun tikus, dan racun ini di taburkan pada makanan itu. Lalu di bawanya kembali ke hutan.
Sesampai pemuda yang yunior ini di di tempat perhiasan itu di temukan, tak di sangka-sangka kedua temannya ini melampiaskan niatnya untuk membunuh, dan pemuda yunior ini lalu meninggal.
Setelah pemuda yunior ini meninggal, mayatnya di singkirkan, di buang di sebuah semak-semak yang lain. Kemudian kedua pemuda ini tertawa puas bahwa niatnya bisa terlaksana. Tetapi sebelum mereka berdua membagi perhiasan yang di temukan itu, mereka sepakat untuk menikmati makanan yang di beli oleh temannya yang yunior ini. karena sangat lapar, mereka menghabiskan makanan itu semuanya. Karena mereka tidak tahu bahwa di dalam makanan itu telah di taburi dengan racun tikus, mereka berdua pada akhirnya juga meninggal karena keracunan.
Akhir cerita, ketiga pemuda ini tewas karena pikiran negatif yang mereka pikirkan.
Pembaca yang budiman, jika kita berpikiran negatif pada seseorang, tentu ada orang lain yang juga akan berpikiran negatif pada diri kita. Inilah hukum timbal-balik, yang tidak kelihatan, tetapi bisa terjadi kapan saja.
Olah karena itu, berpiklah positif terhadap orang lain, agar ada orang lain yang berpikiran positif terhadap diri kita. Jangan mudah untuk menuduh, menghakimi dan menilai seseorang kita mengetahui lebih dekat, lebih baik kebangkan pikiran netral, yaitu lihatlah dahulu, dengarkan, dan kemudian baru memberikan respons. Ini lebih tepat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar