Kamis, 23 Desember 2010

Menghilangkan Rasa Khawatir

Rasa kawatir itu tidak bermanfaat dan merugikan diri sendiri. Kekawatiran bukan suatu hal yang normal atau perlu. Injil, Matius 6 : 27, menyampaikan : Siapakah di antara kamu yang karena kekuatirannya dapat menambahkan sehasta saja pada jalan hidupnya ?
Bila kita sedang merasa khawatir, sesungguhnya kita sedang melepaskan hubungan dengan Tuhan.

Penyebab Kekhawatiran

Kekhawatiran itu muncul ketika kita terlalu berfokus pada masa depan. Kita hidup di masa depan, bukan di saat ini. Masa depan itu memang tidak pernah jelas atau pasti. Masa depan itu adalah misteri. Tetapi ada cara untuk melihat masa depan itu. Gambarkan masa depan yang di inginkan, dan cetaklah gambaran itu pada pikiran agar menjadi ingatan kita. Selanjutnya buatlah suatu perancanaan, apa yang ingin kita kerjakan, tuliskan secara menyeluruh perencanaan ini, kemudian jalanilah hidup pada saat ini yaitu dengan melakukan apa yang sudah di rencanakan, dan konsetrasikan pikiran hanya pada saat ini, Karena tindakan yang di lakukan di saat ini lah yang akan membuat rencana-rencana itu bisa di capai.

Efek samping kekhawatiran :

1.      Meragukan diri sendiri
Karena kita tidak percaya pada kemampuan diri sendiri, maka rasa percaya diri merosot, semangat merosot, keberanian pun ikut merosot.

2.      Kemampuan merosot
Orang yang cakap menjadi tidak mampu mencapai yang mereka cita-citakan, karena kehilangan rasa percaya diri dan semangat hidup.

3.      Ketakutan
Ketakutan adalah musuh Keyakinan, dimana berdampak pada kesuksesan, damai sejahtera, kepuasan, kebahagiaan, sukacita, kegembiraan.

4.      Kreativitas tersumbat
Kekhawatiran menutup kemampuan untuk berpikir kreatif.

5.      Penyakit jasmani
Apa yang kita khawatirkan akan di ikuti oleh reaksi tubuh. Tubuh bereaksi negatif di dalam diri yang membuat munculnya berbagai penyakit.

6.      Membuang waktu
Apa yang kita khawatirkan belum tentu benar terjadi, 90 % lebih dari apa yang di khawatirkan orang tidak pernah terjadi.

Menghilangkan kekawatiran :

Sesungguhnya tidak ada sesuatu yang pantas di kawatirkan, namun begitu bila suatu rasa khawatir sedang muncul di dalam perasaan anda, jangalah anda tolak. Terimalah rasa khawatir itu apa adanya, dan berusahalah untuk berdialog dengannya, caranya :

1.      Pelajari semua data dan fakta

Lihatlah pada data dan fakta yang sedang anda alami, pelajari data dan fakta itu untuk menemukan kebenarannya.
Disini anda di tuntut untuk melepaskan opini anda sendiri, anda harus menggunakan sudut pandang yang bebeda. Bila tidak, anda akan kesulitan untuk menemukan kebenarannya.

2.      Berpikir Rasional

Dengan menggunakan pikiran yang rasional, pertanyakan apa yang sedang anda khawatirkan. Lakukan penggalian melalui pertanyaan yang membimbing sampai di temukannya sumber khawatiran itu.
Ketika anda sampai pada dasar akan kekhawatiran itu, maka anda akan menyadari bahwa sesungguhnya apa yang anda khawatirkan itu tidak lah rasional.
Cobalah untuk mengkombinasikan langkah pertama di atas dengan langkah kedua ini.

3.      Percaya kepada kemampuan diri sendiri

Kekhawatiran itu lebih banyak bersumber dari ketidak-tahuan akan kemampuan diri sendiri. Karena itu kita sering merasa ragu dan khawatir bila akan mengerjakan sesuatu atau menghadapi sesuatu hal yang baru. Untuk ini kita harus menggali dan mengenali apa yang menjadi kemampuan diri sendiri, sehingga rasa percaya diri itu tumbuh.

4.      Percaya kepada Tuhan

Sebagai ciptaan Tuhan, telah di sediakan bakat, kemampuan dan potensi diri yang melimpah di dalam diri kita. Semuanya ini dapat kita gunakan untuk menjalani hidup yang sukses.
Bila kita percaya akan hal ini, kita akan berusaha untuk menemukan potensi tersebut. Dan memanfaatkannya untuk kebaikan diri sendiri.
Untuk menguatkan kepercayaan anda, renungkan yang ini “ janganlah hendaknya kamu kawatir tentang apa pun juga, tetapi nyatakanlah dalam segala hal keinginanmu kepada Allah dalam doa dan permohonan dengan ucapan syukur “. Filipi 4 : 6-7 :

Menghadapi kekhawatiran

Ada dua alasan orang-orang melakukan sesuatu : yang pertama adalah untuk memperoleh keuntungan ( mengejar kenikmatan ) dan yang kedua menghindari kerugian ( menghindari penderitaan ).
Kekawatiran adalah kebiasaan berpikir buruk dan kebiasaan ini harus di gantikan dengan yang lebih baik. Dan caranya adalah dengan sengaja memilih untuk mengubah pola pikir – kebiasaan berpikir - mereka.
Kebiasaan berpikir positif akan mengalahkan kekhawatiran, sedangkan kebiasaan berpikir negatif akan memperbesar kekhawatiran. Jadi apapun yang sedang kita hadapi, kita harus bersikap positif, dengan begitu kita akan mampu mengatasi kekhawatiran.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar