Kamis, 23 Desember 2010

Memaksimalkan Potensi Diri


Sesunggunya setiap orang telah di anugerahi potensi atau kemampuan yang luar biasa, yang dapat di manfaatkan untuk menjalani hidup yang lebih sukses dan membahagiakan. Namun begitu tidak di pungkira, banyak pula orang yang kesulitan untuk memanfaatkan potensi yang di milikinya, sehingga kehidupan mereka sepertinya biasa-biasa saja, dan tidak mengalami perkembangan yang memadai sesuai harapan mereka.
Berdasarkan apa yang saya amati, saya menemukan bahwa kesulitan untuk mengekspresikan potensi atau kemampuan diri ini, lebih banyak di pengaruhi oleh sikap mental seseorang, dimana ketika seseorang bersikap negatif terhadap dirinya sendiri, tentu ini menjadi penghambat terbesar untuk maju. Tetapi sesungguhnya sikap mental ini tidak permanen, dia masih dapat di ubah, dengan mengubah sudut pandang pada diri sendiri, maka sikap ini pun ikut berubah, dengan berubahnya sikap, tentu kita akan lebih mudah untuk memanfaatkan kemampuan atau potensi itu secara maksimal.

Berdasarkan pengamatan saya, saya melihat bahwa terdapat 7 sikap yang menghalangi potensi diri untuk terekspresikan keluar :

1.      Merasa nyaman saat ini ( comfort zone ).

Tinggal di tingkat keberhasilan anda saat ini lebih mudah dan tidak terlalu menekan di bandingkan dengan mengusahakan perubahan yang di perlukan. Perubahan menuntut pengorbanan, tetapi memubat diri kita lebih berkembang, bila kita mempertahankan comfort zone, tentu kita tidak mungkin bisa berkembang.

2.      Takut gagal.

Takut dengan resiko kegagalan, menghalangi kita untuk mencoba sesuatu yang baru. Untuk mencapai sasaran-sasaran tertinggi yang kita harapkan, tidaklah bisa hanya berpangku tangan, kita harus melakukan tindakan ekstra, dan setiap tindakan tentu mengandung unsur resiko kegagalan. Tetapi ingatlah bahwa kegagalan itu sesunggunya tidak ada, jika kita masih terus berjalan, bila kita berhenti itulah kegagalan.

3.      Takut akan Celaan / Omongan orang lain.

Menghindari celaan / omongan orang lain membatasi kita untuk melakukan sesuatu yang berbeda, karena kita hanya akan melakukan hal-hal yang kita anggap akan menyenangkan orang lain.
Kita takut pada omongan atau celaan orang lain, sebab kita melekat pada penerimaan dan pengakuan dari orang lain.

4.      Takut Perubahan.

Perubaha dianggap sebagai hal yang negatif dan terlalu berbahaya. Jika seseorang takut akan perubahan, maka dia tidak mungkin bisa berkembang apalagi bertumbuh. Tujuan atau sasaran yang kita tetapkan sebetulnya merangsang kita untuk tumbuh dan berkembang. Bila kita tidak bersedia tumbuh dan berkembang tentu sasaran dan tujuan itu mustahil untuk bisa di capai.

5.      Merasa Rendah Diri.

Merasa tidak layak untuk meraih kebehasilan. Orang seperti ini merasa bahwa mengekspresikan potensi atau kemampuan terbaiknya itu tidak lah pantas bagi dirinya. Sehingga dia menyembunyikan potensi yang di milikinya.

6.      Merasa Hampa.

Ada orang yang telah sukses secara finansial, tetapi merasa hampa atau tidak berarti hidupnya. Dengan pengalaman ini mereka tidak berupaya untuk memperbaiki dirinya, tetapi menyalahkan dirinya sendiri, sehingga potensi yang di milikinya tidak di maksimalkan.

7.      Tuhan tidak menginginkan saya sukses.

Orang seperti ini berpikir bahwa sukses itu tidak baik bagi dirinya, karena mereka percaya Tuhan tidak menyukai orang yang sukses dan kaya.

Setelah anda membaca ketujuh sikap yang menghalangi potensi diri diatas, sekarang anda bisa mengukur diri anda sendiri, apakah anda memiliki sikap-sikap seperti itu atau tidak. Ketujuh sikap ini sesungguhnya hanyalah keyakinan kita sendiri, dan jika kita bersedia merubah keyakinan ini, maka kita pasti mampu memaksimalkan potensi atau kemampuan yang kita miliki.
Ada suatu kebenaran yang univerasal bahwa Tuhan menciptakan manusia mempunya maksud dan tujuan yang baik dan positif, sekaligus juga di anugerahi berbagai potensi dan kemampuan untuk melakukan sesuatu yang bisa memuliakan nama Tuhan.
Jadi adalah bijaksana kalau kita bersedia merubah keyakinan-keyakinan yang salah yang membelenggu potensi diri kita, karena itu bukan maksud yang di inginkan Tuhan. Oleh karena itu renungkan bagaimana memaksimalkan potensi diri anda, dengan begitu suatu saat seluruh potensi yang anda miliki mampu anda ekspresikan untuk kebaikan dunia ini, dan sekaligus sebagai cara memuliakan kebesaran Tuhan.

Pembaca yang budiman, janganlah kita menyia-nyiakan anugerah yang telah diberikan Tuhan kepada kita. Janganlah hanya karena rasa takut dan kesulitan yang mungkin anda rasakan, membuat anda menyia-nyiakan anugerah itu. Gunakan lah secara maksimal potensi diri yang kita miliki itu untuk kemulaiaanNya.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar