Hidup merupakan suatu pilihan. Cara anda menjalani kehidupan ini di pengaruhi oleh cara anda berpikir tentang kehidupan ini. Cara anda berpikir akan menghasilkan sikap dan sikap inilah yang pada akhirnya akan menjadi kebiasaan anda berpikir.
Sikap adalah suatu pilihan, oleh karena itu anda bebas memilih dan menentukan sikap anda terhadap setiap pengalaman hidup yang anda alami.
Sikap adalah suatu harapan yang anda inginkan untuk terjadi pada kehidupan anda.
Sikap anda akan mempengaruhi keberhasilan atau kegagalan diri anda. kalau anda bersikap positif, anda akan mengarah kepada keberahsilan. Sedangkan bila anda bersikap negatif, sudah jelas anda akan menuju kepada kegagalan. Karena keberhasilan itu hanya bisa di raih bila kita mengarahkan pikiran-pikiran kita pada hal-hal yang positif.
Maka dari itu, adalah sangat penting untuk mengarahkan pikiran kita untuk menyikapi segala sesuatu dengan positif.
Dalam bekerja, maupun dalam berbisnis, ada beberapa hal yang perlu kita sikapi secara positif, bila tidak keberhasilan itu akan menjauh dari diri kita. Inilah sikap-sikap yang perlu kita bangun dan terus di kembangkan :
1. Berpikir positif terhadap diri sendiri
Anda perlu menyadari bahwa di dalam diri kita masih banyak hal-hal baik yang kita miliki yang sudah di anugerahkan kepada kita. Jangan asyik memandang kelemahan dan keburukan diri anda terus menerus. Pandanglah hal-hal yang positif yang anda miliki, sebab ini lebih penting dan dengan memandang hal-hal yang positif, anda akan bersemangat.
Bila anda terus memfokuskan pikiran anda pada kelemahan diri anda, pasti anda tidak akan pernah merasa yakin pada diri sendiri. Dan inilah yang menyebabkan anda gagal. Dengan memandang diri sendiri secara positif, kepercayaan anda terhadap diri sendiri akan meningkat. Rasa percaya diri ini lah yang sesungguhnya pendorog keberhasilan kita. Tanpa rasa percaya diri, anda tentu tidak berani melakukan hal-hal yang seharusnya anda lakukan untuk mencapai sasaran anda.
Tentu anda tahu bahwa rasa percaya diri ini penting, namun justru ini yang menjadi kesulitan bagi banyak orang. Anda tidak mungkin mampu meningkatkan rasa percaya diri bila anda tidak pernah memandang diri anda dari sudut pandang yang positif.
Dengan memfokuskan pada kelebihan dan kekuatan yang anda miliki, bila anda fokus dengan tajam, anda pasti bisa meningkatkan rasa percaya diri itu.
2. Berpikir positif terhadap orang lain
Coba anda bayangkan kalau seandainya anda sendirian di muka bumi ini, siapa yang akan membeli produk yang anda pasarkan ? siapa yang akan memproduksi pakaian untuk anda ? siapa yang memproduksi air bersih untuk anda minum ? siapa yang akan mengobati anda kalau anda sakit ? tentu semuanya ini tidak bisa anda lakukan sendiri, bukan ? oleh karena itu kehadiran orang lain itu penting bagi anda. mengapa ? karena mereka hadir untuk membantu anda sukses dan bahagia. Tanpa kehadiran orang lain, bagaimana anda bisa sukses.
Jadi, pandangan setiap orang yang anda temui, dan anda kenal dari sudut pandang yang positif.
Walaupun saat ini seseorang yang anda kenal itu tidak membeli produk yang anda jual, jangan pandang dia negatif, karena dia juga memiliki potensi yang tersembunyi yang suatu saat mampu membeli produk anda.
Walaupun seseorang itu saat ini adalah karyawan anda, jangan pandang remeh dan rendah dia, sebab suatu saat dia juga bisa melampaui anda, karena potensi dirinya bisa muncul kapan saja.
Dengan siapa saja pandanglah secara positif, dan bangunlah seuatu hubungan yang baik yang berlandaskan win-win.
3. Berpikir positif terhadap pekerjaan
Sepanjang anda tidak menyukai dan mencintai pekerjaan anda, sudah barang tentu, anda akan senantiasa memandang negatif terhadap pekerjaan anda. Apakah anda sering merasa gembira dan nyaman ketika anda bekerja ? atau apakah anda sering menunda-nunda pekerjaan anda ?.
Kalau anda merasa gembira, nyaman dan menikmati apa yang anda kerjakan anda tentu sangat mencintai pekerjaan anda, anda pun bisa larut dalam kenikmatan dan lupa waktu ketika sedang bekerja.
Orang yang tidak mencintai pekerjaannya pada umumnya bekerja asal jadi saja, dan suka komplain atau mengeluh tentang gajinya, serta lebih banyak nenuntut dari pada memberi.
Sebetulnya pekerjaan itu tidak membutuhkan anda, sebaliknya justru andalah yang membutuhkan pekerjaan itu, mengapa ? Anda mempunyai kebutuhan untuk mengekspresikan diri anda, mengekspresikan bakat dan kemampuan dan hasrat anda.
Kalau anda menyadari bahwa bekerja itu adalah untuk mengekspresikan diri secara maksimal untuk menyalurkan bakat, kemampuan dan hasrat, tentunya anda akan menyayangi pekerjaan anda.
Bila anda bekerja hanya demi uang – bukan berarti uang tidak perlu lho – tentu pertimbangan anda hanya untung dan rugi, tanpa pernah mempertimbagan keuntungan emosional dan perkembangan jiwa anda. sebenarnya tujuan seseorang bekerja itu yang sebenarnya adalah :
~ Happiness
Bekerja untuk mendapatkan kepuasan batin atau bahagia sewaktu bekerja.
~ Totality
Bekerja tentu harus mencurahkan seluruh perhatian pada pekerjaan dengan konsentrasi penuh sehingga menghasilkan kualitas yang baik.
~ Expertise
Dengan bekerja anda bisa mempelajari sesuatu yang pada akhirnya akan menjadi keahlian anda.
~ Money
Setiap orang perlu uang untuk membuat dirinya bisa menikmati kesenangan bila waktunya tiba dan membiayai kehidupannya.
Namun uang tidak akan mengalir dengan kencang tanpa tiga hal diatas terlebih dahulu. Anda tidak mungkin bisa mendapatkan penghasilan lebih besar dari yang saat ini bila keahlian anda tanggung-tanggung atau bahkan kurang sama sekali.
4. Berpikir positif terhadap lingkungan
Tidak ada lingkungan yang jelek. Hanya cara kita memandang nya yang membuat lingkungan itu seperti yang anda lihat.
Seorang tenaga salesman sering mengatakan pada supervisornya, pak , marketnya sudah jenuh, produk serupa sudah banyak pesaingnya dan lain sebagainya. Ini semua sebetulnya lebih banyak di pengaruhi oleh pandangan mereka sendiri. Kalau salesman ini mau melihat hal-hal yang positif, tentu dia akan menemukan pangsa pasar yang lain.
Seorang pekerja di kantor pernah mengeluh pada atasanya, pak, kantor kita bising sehingga saya tidak bisa konsentrasi bekerja. Ini pun sebetulnya juga hanya pandangan mereka saja. Mengapa mereka bekerja namun pikiranya senantiasa mendengarkan orang-orang di sekelilingnya yang sedang berbicara, bukan berkonsentrasi pada pekerjaannya, makanya dia merasa terganggu. Sebetulnya bukan suara omongan itu yang mengganggu, namun pikirannya sendiri yang kepingin untuk mendengarkan.
Ada tiga hal yang membuat orang berpikiran negatif terhadap lingkungannya :
* Untuk menghindar dari tanggung jawab atau untuk menghindar agar tidak
melakukan pekerjaan itu.
Karena seseorang malas melakukan pekerjaannya, dan bersikap ingin
enak sendiri, maka cara untuk mendapatkan itu dengan mempersalahkan
lingkungan.
* Merasa inferior.
Karena seseorang merasa minder atau rendah diri, lingkungan tempat tinggalnya menjadi sasaran kekecewaan terhadap permasalah dirinya sendiri.
* Belum mendapatkan manfaat dari lingkungan itu.
Orang yang belum mendapatkan suatu manfaat baik dari orang lain atau lingkungannya, cenderung untuk komplain.
5. Sikap Mental Bersyukur
Kalau anda menerima sesuatu dari orang lain, apa balasan yang anda berikan kepada yang memberi ? ucapan “ terima kasih “ tentunya , bukan ?
Beryukur sebetulnya adalah ungkapan rasa terima kasih. Berterima kasih kepada siapa ? tentunya kepada Yang Maha Kuasa atas segala pemberiannya. Namun orang lebih senang bersyukur kalau menerima sesuatu yang baik, dan lupa bersyukur kalau menerima sesuatu yang buruk.
Coba anda ingat, ketika anda sedang sakit, pernahkah anda bersyukur ? pasti anda mengerutu dan kesal.
Tapi anda lupa, ketika anda sakit, sebetulnya Tuhan sedang memberikan sesuatu kepada anda, apa yang di berikan kepada anda ? anda di beri waktu untuk beristirahat dan merenungkan jalan hidup anda. Tapi ini anda tidak manfaatkan, justru sebaliknya rasa kesal yang di perbesar.
Seandainya anda tidak memperbesar rasa kesal itu, dan mulai bersyukur tentunya rasa ketidak-puasan itu akan sirna dari pikiran anda. Anda akan lebih damai dan tenang.
Jadi bersyukur itu penting, sebab dengan bersyukur kita melepaskan rasa ketidak-puasan. Anda mau tahu bahwa ketidak-puasan itu dapat membimbing anda untuk melakukan tindakan yang buruk dan merugikan bagi diri anda sendiri.
Manfaat lain dari bersyukur adalah bahwa kita sedang mendekatkan diri dengan Yang Maha Kuasa, Dia lah sumber bagi kehidupan. Dengan anda dekat pada sumber, maka kelimpahan mengelilingi anda.
Oleh karena itu, perbanyak rasa syukur yang tulus, dan syukuri apa pun yang anda alami.
6. Sikap Mental Memberi
Orang yang bisa memberi adalah orang yang sudah memiliki. Seseorang yang tidak bisa memberi, berarti dia belum memiliki, sehingga terasa berat untuk memberi kepada orang lain.
Bila anda merasa belum memiliki, maka perasaan belum memiliki ini akan muncul dalam kehidupan anda yang kasat mata. Sebab fokus pikiran anda akan berada pada kekurangan, dengan fokus kesitu, maka yang anda fokuskan cenderung untuk terjadi.
Dengan memberikan kepada orang lain, sebetulnya anda sedang memberikan sesuatu kepada diri anda sendiri. Bila anda menolong orang lain, sesungguhnya anda sedang menolong diri anda sendiri. Karena perbuatan anda itu akan terpantul kembali kepada anda.
Semakin banyak anda memberi, akan semakin banyak yang anda terima, apakah anda pernah melihat sumur, setiap hari orang mengambil air dari sumur, bertahun tahun sumur itu telah di timba untuk di manfaatkan airnya, namun air di sumur tidak pernah kering, dia senantiasa menyediakan air bagi yang empunya sumur.
Hidup ini seperti itu. Sumber kehidupan tidak akan pernah habis. Jadi kembangkan Sikap Mental Kelimpahan.
Dalam pekerjaan dan bisnis anda, pikirkan manfaat apa yang anda bisa berikan kepada para customer anda. Pikirkan terus tentang nilai tambah dan peningkatan hidup bagi orang lain.
Kalau anda seorang pegawai, berikan manfaat yang sebesar-besarnya bagi perusahaan anda. Bila anda seorang bisnisman, berikan manfaat sebesar-besarnya kepada para pelanggan anda.
Bila anda terus menerus memberikan manfaat, nilai tambah dan peningkatan hidup bagi orang lain, anda tidak akan pernah kekurangan.
Pembaca yang budiman, keberhasilan seseorang itu tidak terlepas dari sikap mentalnya. Hanya sikap mental positiflah yang bisa membawa seseorang menuju arah keberhasilan. Sebab sikap mental itu adalah kebiasaan berpikir atau pola pikir, bila pola kita sudah benar, maka kita akan mengerjakan pekerjaan dengan benar. Dan hal-hal yang di kerjakan dengan benar, itulah yang menjamin keberhasilan kita.
Salam Bahagia dan Sejahtera.
Sikap adalah suatu pilihan, oleh karena itu anda bebas memilih dan menentukan sikap anda terhadap setiap pengalaman hidup yang anda alami.
Sikap adalah suatu harapan yang anda inginkan untuk terjadi pada kehidupan anda.
Sikap anda akan mempengaruhi keberhasilan atau kegagalan diri anda. kalau anda bersikap positif, anda akan mengarah kepada keberahsilan. Sedangkan bila anda bersikap negatif, sudah jelas anda akan menuju kepada kegagalan. Karena keberhasilan itu hanya bisa di raih bila kita mengarahkan pikiran-pikiran kita pada hal-hal yang positif.
Maka dari itu, adalah sangat penting untuk mengarahkan pikiran kita untuk menyikapi segala sesuatu dengan positif.
Dalam bekerja, maupun dalam berbisnis, ada beberapa hal yang perlu kita sikapi secara positif, bila tidak keberhasilan itu akan menjauh dari diri kita. Inilah sikap-sikap yang perlu kita bangun dan terus di kembangkan :
1. Berpikir positif terhadap diri sendiri
Anda perlu menyadari bahwa di dalam diri kita masih banyak hal-hal baik yang kita miliki yang sudah di anugerahkan kepada kita. Jangan asyik memandang kelemahan dan keburukan diri anda terus menerus. Pandanglah hal-hal yang positif yang anda miliki, sebab ini lebih penting dan dengan memandang hal-hal yang positif, anda akan bersemangat.
Bila anda terus memfokuskan pikiran anda pada kelemahan diri anda, pasti anda tidak akan pernah merasa yakin pada diri sendiri. Dan inilah yang menyebabkan anda gagal. Dengan memandang diri sendiri secara positif, kepercayaan anda terhadap diri sendiri akan meningkat. Rasa percaya diri ini lah yang sesungguhnya pendorog keberhasilan kita. Tanpa rasa percaya diri, anda tentu tidak berani melakukan hal-hal yang seharusnya anda lakukan untuk mencapai sasaran anda.
Tentu anda tahu bahwa rasa percaya diri ini penting, namun justru ini yang menjadi kesulitan bagi banyak orang. Anda tidak mungkin mampu meningkatkan rasa percaya diri bila anda tidak pernah memandang diri anda dari sudut pandang yang positif.
Dengan memfokuskan pada kelebihan dan kekuatan yang anda miliki, bila anda fokus dengan tajam, anda pasti bisa meningkatkan rasa percaya diri itu.
2. Berpikir positif terhadap orang lain
Coba anda bayangkan kalau seandainya anda sendirian di muka bumi ini, siapa yang akan membeli produk yang anda pasarkan ? siapa yang akan memproduksi pakaian untuk anda ? siapa yang memproduksi air bersih untuk anda minum ? siapa yang akan mengobati anda kalau anda sakit ? tentu semuanya ini tidak bisa anda lakukan sendiri, bukan ? oleh karena itu kehadiran orang lain itu penting bagi anda. mengapa ? karena mereka hadir untuk membantu anda sukses dan bahagia. Tanpa kehadiran orang lain, bagaimana anda bisa sukses.
Jadi, pandangan setiap orang yang anda temui, dan anda kenal dari sudut pandang yang positif.
Walaupun saat ini seseorang yang anda kenal itu tidak membeli produk yang anda jual, jangan pandang dia negatif, karena dia juga memiliki potensi yang tersembunyi yang suatu saat mampu membeli produk anda.
Walaupun seseorang itu saat ini adalah karyawan anda, jangan pandang remeh dan rendah dia, sebab suatu saat dia juga bisa melampaui anda, karena potensi dirinya bisa muncul kapan saja.
Dengan siapa saja pandanglah secara positif, dan bangunlah seuatu hubungan yang baik yang berlandaskan win-win.
3. Berpikir positif terhadap pekerjaan
Sepanjang anda tidak menyukai dan mencintai pekerjaan anda, sudah barang tentu, anda akan senantiasa memandang negatif terhadap pekerjaan anda. Apakah anda sering merasa gembira dan nyaman ketika anda bekerja ? atau apakah anda sering menunda-nunda pekerjaan anda ?.
Kalau anda merasa gembira, nyaman dan menikmati apa yang anda kerjakan anda tentu sangat mencintai pekerjaan anda, anda pun bisa larut dalam kenikmatan dan lupa waktu ketika sedang bekerja.
Orang yang tidak mencintai pekerjaannya pada umumnya bekerja asal jadi saja, dan suka komplain atau mengeluh tentang gajinya, serta lebih banyak nenuntut dari pada memberi.
Sebetulnya pekerjaan itu tidak membutuhkan anda, sebaliknya justru andalah yang membutuhkan pekerjaan itu, mengapa ? Anda mempunyai kebutuhan untuk mengekspresikan diri anda, mengekspresikan bakat dan kemampuan dan hasrat anda.
Kalau anda menyadari bahwa bekerja itu adalah untuk mengekspresikan diri secara maksimal untuk menyalurkan bakat, kemampuan dan hasrat, tentunya anda akan menyayangi pekerjaan anda.
Bila anda bekerja hanya demi uang – bukan berarti uang tidak perlu lho – tentu pertimbangan anda hanya untung dan rugi, tanpa pernah mempertimbagan keuntungan emosional dan perkembangan jiwa anda. sebenarnya tujuan seseorang bekerja itu yang sebenarnya adalah :
~ Happiness
Bekerja untuk mendapatkan kepuasan batin atau bahagia sewaktu bekerja.
~ Totality
Bekerja tentu harus mencurahkan seluruh perhatian pada pekerjaan dengan konsentrasi penuh sehingga menghasilkan kualitas yang baik.
~ Expertise
Dengan bekerja anda bisa mempelajari sesuatu yang pada akhirnya akan menjadi keahlian anda.
~ Money
Setiap orang perlu uang untuk membuat dirinya bisa menikmati kesenangan bila waktunya tiba dan membiayai kehidupannya.
Namun uang tidak akan mengalir dengan kencang tanpa tiga hal diatas terlebih dahulu. Anda tidak mungkin bisa mendapatkan penghasilan lebih besar dari yang saat ini bila keahlian anda tanggung-tanggung atau bahkan kurang sama sekali.
4. Berpikir positif terhadap lingkungan
Tidak ada lingkungan yang jelek. Hanya cara kita memandang nya yang membuat lingkungan itu seperti yang anda lihat.
Seorang tenaga salesman sering mengatakan pada supervisornya, pak , marketnya sudah jenuh, produk serupa sudah banyak pesaingnya dan lain sebagainya. Ini semua sebetulnya lebih banyak di pengaruhi oleh pandangan mereka sendiri. Kalau salesman ini mau melihat hal-hal yang positif, tentu dia akan menemukan pangsa pasar yang lain.
Seorang pekerja di kantor pernah mengeluh pada atasanya, pak, kantor kita bising sehingga saya tidak bisa konsentrasi bekerja. Ini pun sebetulnya juga hanya pandangan mereka saja. Mengapa mereka bekerja namun pikiranya senantiasa mendengarkan orang-orang di sekelilingnya yang sedang berbicara, bukan berkonsentrasi pada pekerjaannya, makanya dia merasa terganggu. Sebetulnya bukan suara omongan itu yang mengganggu, namun pikirannya sendiri yang kepingin untuk mendengarkan.
Ada tiga hal yang membuat orang berpikiran negatif terhadap lingkungannya :
* Untuk menghindar dari tanggung jawab atau untuk menghindar agar tidak
melakukan pekerjaan itu.
Karena seseorang malas melakukan pekerjaannya, dan bersikap ingin
enak sendiri, maka cara untuk mendapatkan itu dengan mempersalahkan
lingkungan.
* Merasa inferior.
Karena seseorang merasa minder atau rendah diri, lingkungan tempat tinggalnya menjadi sasaran kekecewaan terhadap permasalah dirinya sendiri.
* Belum mendapatkan manfaat dari lingkungan itu.
Orang yang belum mendapatkan suatu manfaat baik dari orang lain atau lingkungannya, cenderung untuk komplain.
5. Sikap Mental Bersyukur
Kalau anda menerima sesuatu dari orang lain, apa balasan yang anda berikan kepada yang memberi ? ucapan “ terima kasih “ tentunya , bukan ?
Beryukur sebetulnya adalah ungkapan rasa terima kasih. Berterima kasih kepada siapa ? tentunya kepada Yang Maha Kuasa atas segala pemberiannya. Namun orang lebih senang bersyukur kalau menerima sesuatu yang baik, dan lupa bersyukur kalau menerima sesuatu yang buruk.
Coba anda ingat, ketika anda sedang sakit, pernahkah anda bersyukur ? pasti anda mengerutu dan kesal.
Tapi anda lupa, ketika anda sakit, sebetulnya Tuhan sedang memberikan sesuatu kepada anda, apa yang di berikan kepada anda ? anda di beri waktu untuk beristirahat dan merenungkan jalan hidup anda. Tapi ini anda tidak manfaatkan, justru sebaliknya rasa kesal yang di perbesar.
Seandainya anda tidak memperbesar rasa kesal itu, dan mulai bersyukur tentunya rasa ketidak-puasan itu akan sirna dari pikiran anda. Anda akan lebih damai dan tenang.
Jadi bersyukur itu penting, sebab dengan bersyukur kita melepaskan rasa ketidak-puasan. Anda mau tahu bahwa ketidak-puasan itu dapat membimbing anda untuk melakukan tindakan yang buruk dan merugikan bagi diri anda sendiri.
Manfaat lain dari bersyukur adalah bahwa kita sedang mendekatkan diri dengan Yang Maha Kuasa, Dia lah sumber bagi kehidupan. Dengan anda dekat pada sumber, maka kelimpahan mengelilingi anda.
Oleh karena itu, perbanyak rasa syukur yang tulus, dan syukuri apa pun yang anda alami.
6. Sikap Mental Memberi
Orang yang bisa memberi adalah orang yang sudah memiliki. Seseorang yang tidak bisa memberi, berarti dia belum memiliki, sehingga terasa berat untuk memberi kepada orang lain.
Bila anda merasa belum memiliki, maka perasaan belum memiliki ini akan muncul dalam kehidupan anda yang kasat mata. Sebab fokus pikiran anda akan berada pada kekurangan, dengan fokus kesitu, maka yang anda fokuskan cenderung untuk terjadi.
Dengan memberikan kepada orang lain, sebetulnya anda sedang memberikan sesuatu kepada diri anda sendiri. Bila anda menolong orang lain, sesungguhnya anda sedang menolong diri anda sendiri. Karena perbuatan anda itu akan terpantul kembali kepada anda.
Semakin banyak anda memberi, akan semakin banyak yang anda terima, apakah anda pernah melihat sumur, setiap hari orang mengambil air dari sumur, bertahun tahun sumur itu telah di timba untuk di manfaatkan airnya, namun air di sumur tidak pernah kering, dia senantiasa menyediakan air bagi yang empunya sumur.
Hidup ini seperti itu. Sumber kehidupan tidak akan pernah habis. Jadi kembangkan Sikap Mental Kelimpahan.
Dalam pekerjaan dan bisnis anda, pikirkan manfaat apa yang anda bisa berikan kepada para customer anda. Pikirkan terus tentang nilai tambah dan peningkatan hidup bagi orang lain.
Kalau anda seorang pegawai, berikan manfaat yang sebesar-besarnya bagi perusahaan anda. Bila anda seorang bisnisman, berikan manfaat sebesar-besarnya kepada para pelanggan anda.
Bila anda terus menerus memberikan manfaat, nilai tambah dan peningkatan hidup bagi orang lain, anda tidak akan pernah kekurangan.
Pembaca yang budiman, keberhasilan seseorang itu tidak terlepas dari sikap mentalnya. Hanya sikap mental positiflah yang bisa membawa seseorang menuju arah keberhasilan. Sebab sikap mental itu adalah kebiasaan berpikir atau pola pikir, bila pola kita sudah benar, maka kita akan mengerjakan pekerjaan dengan benar. Dan hal-hal yang di kerjakan dengan benar, itulah yang menjamin keberhasilan kita.
Salam Bahagia dan Sejahtera.